SUARA CIREBON – Peringatan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) soal ancaman banjir rob akibat gelombang pasang untuk wilayah Pantura Cirebon dan Indramayu berlaku mulai Kamis hari ini, 11 Mei 2023.
Selain Cirebon dan Indramayu, peringatan yang sama akan ancaman gelombang pasang atau banjir rob juga diberlakukan BMKG untuk seluruh pesisir pantura Jawa Barat.
Ancaman banjir rob di pesisir pantura Jabar berlaku dari Cirebon, Indramayu hingga Subang, Karawang dan Bekasi.
Banjir rob kali ini, bahkan wajib diwaspadai. Sebab gelombang pasang akibat pengaruh gravitasi bulan purnama, memunculkan gelombang pasang maksimum di wilayah pantura Cirebon, Indramayu hingga Subang, Karawang dan Bekasi.
Peringatan BMKG tentang ancaman gelombang pasang atau banjir rob bahkan meluas sampai pesisir pantura Jakarta Utara hingga Banten.
BMKG menjelaskan, banjir rob yang diprediksikan mengancam pesisir pantura Cirebon, Indramayu hingga Subang, Karawang dan Bekasi, diakibatkan gelombang pasang maksimum sebagai pengaruh dari bulan purnama dimana jarak bumi dengan bulan relatif lebih dekat.
Khusus untuk wilayah pantura Jabar, ancaman gelombang pasang atau banjir rob, menurut catatan BMKG, berlangsung mulai hari iniu, Kamis 11 Mei 2023.
Prediksi ancaman gelombang pasang ini atau banjir rob di pesisir pantura Jabar sampai Jakarta dan Banten akan berlangsung sampai tanggal 17 Mei 2023.
Di Cirebon dan Indramayu, terdapat sejumlah kecamatan yang sangat rawan terhadap terjangan gelombang pasang atau banjir rob.
Dimulai dari perbatasan Cirebon dengan brebes, Jawa Tengah, di pesisir Kecamatan Losari, kemudian Gebang sampai Mundu.
Kemudian di wilayah padat penduduk di daerah pesisir Kota Cirebon. Bergeser ke barat masuk wilayah Indramayu.
Di Indramayu, gelombang pasang atau banjir rob mengancam pemukiman nelayan padat di Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur.***