SUARA CIREBON – Mundurnya Dedi Mulyadi dari Partai Golkar dan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, memunculkan kekhawatiran di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.
Hal yang dikhawatirkan oleh Partai Golkar ialah, efek dari mundurnya Dedi Mulyadi, yang bisa berdampak pada leektabilitas partai tersebut.
Bagaimanapun Dedi Mulyadi, merupakan salah satu tokoh Partai Golkar terkemuka di Jawa Barat yang memiliki banyak pendukung atau konstituen.
Kekhawatiran Partai Golkar dengan mundurnya Dedi Mulyadi yang merupakan Bupati Purwakarta dua periode dari tahun 2008 – 2018, ialah efek bedol desa.
Meski Partai Golkar belum melihat ada tanda-tanda bedol desa sejak beredar luas berita soal mundurnya Dedi Mulyadi, namun partai tersebut berusaha mengantisipasi kemungkinan itu.
Sekertaris DPD Partai Golkar Purwakarta, Ahmad Sanusi enggan berkomentar banyak soal mundurnya Dedi Mulyadi.
Meski demikian, jika itu benar, Ahmad Sanusi sangat menyayangkan langkah yang ditempuh Dedi Mulyadi, tokoh Golkar yang sangat dihormati di Jabar.
Sejauh ini, Golkar Purwakarta mengaku sudah mengetahui informasi soal mundurnya Dedi Mulyadi yang sebenarnya merupakan tokoh sentral di daerah tersebut.
Hanya saja, Partai Golkar Purwakarta belum mendapat konfirmasi langsung dari Dedi Mulyadi yang disebut sebagai salah satu putra terbaik, baik Purwakarta maupun Jabar tersebut.
Seperti diketahui, kejutan politik terjadi di Jabar. Mantan Bupati Purwakarta yang juga anggota DPR RI diberitakan mengundurkan diri dari Partai Golkar.
Surat pengunduran diri Dedi Mulyadi yang juga mantan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat ini sempat beredar luas dan viral di kalangan masyarakat di Jawa Barat.
Surat pengunduran diri itu sebagai sikap resmi Dedi Mulyadi. Ia dikabarkan bakal pindah partai, namun belum jelas partai mana.
Rumor yang berkembang, Dedi Mulyadi mundur dari Partai Golkar dan berencana akan gabung antara Partai Gerindra dan PDI Perjuangan.
Beradar luas surat pengunduran diri Dedi Mulyadi. Surat ditujukan ke Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
“Dengan ini menyatakan pengunduran diri saya sebagai Anggota Partai Golongan Karya DPP Partai Golongan Karya,” tulis Dedi Mulyadi dalam surat yang beredar luas dan viral Kamis, 11 Mei 2023.
Selain ke Ketum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Dedi Mulyadi juga menyampaikan surat pengunduran diri pada Rabu 10 Mei 2023, yang ditujukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dalam surat ke KPU, Dedi Mulyadi mengungkapkan kalau dirinya mundur dari anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
“Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya telah mengundurkan diri dan tidak akan menarik pengunduran diri Saya sebagai: Anggota Partai Golkar dan/atau Anggota DPR RI,” tulis Dedi Mulyadi dalam surat yang ditujukan ke KPU.***