SUARA CIREBON – Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Cirebon meminta agar buruh migran khususnya perempuan lebih berhati-hati dan tak mudah tergiur dengan iming-iming biaya murah dan proses cepat untuk bekerja keluar negeri.
Hal itu disampaikannya Ketua DPC SBMI Cirebon, Maman Nurahman kepada sejumlah purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) saat mengisi kegiatan peringatan Hari Buruh atau Mayday tahun 2023 diselenggarakan di aula Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jumat, 19 Mei 2023.
Dalam kegiatan tesrebut, pihaknya menghadirkan narasumber khususnya yang memberikan informasi dan berbagi pengalaman dari salah seorang PMI yang pernah bekerja 13 tahun di Arab Saudi.
“Harapannya, para buruh migran itu memiliki pengetahuan dan tidak tergiur dengan tawaran menjadi buruh migran dengan harga murah dan cepat, namun pada akhirnya justru terjebak penempatan atau lainnya yang selama ini masih banyak terjadi,” kata Maman kepada Suara Cirebon.
Dijelaskannya, beberapa permasalahan PMI yang sering ditemui di antaranya, penempatan yang tidak sesuai. Oleh karenanya, imbuh dia, masyarakat harus cerdas dan jangan mau diiming-imingi oleh calo dengan proses cepat namun pada akhirnya bermasalah.
Karena menurutnya, banyak laporan pengaduan yang masuk seperti negara penempatan yang tidak sesuai, pekerjaan yang tidak sesuai job yang ditawarkan, dan juga gaji tidak sesuai dengan yang dijanjikan, kebanyakan dilakukan oleh calo tenaga kerja yang biasanya memberikan uang jaminan kepada keluarga yang ditinggalkan serta proses yang unprosedural, seperti tidak dilakukan uji kesehatan calon tenaga kerja, tidak ada pelatihan pekerjaan yang akan dituju dan masih banyak lainnya.
“Pentingnya sosialisasi ini kita berikan agar tidak ada lagi PMI yang menjadi korban dari para calo, dan para calon PMI ini lebih mengetahui segala resiko bila proses pemberangkatan ke luar negeri yang unprosedural, agar tidak ada lagi korban PMI berikutnya,” pungkasnya.***