SUARA CIREBON – Bupati Cirebon, H Imron, mengajak semua elemen masyarakat termasuk ulama, umaro dan sejumlah pihak terkait untuk ikut menjaga keamanan wilayah menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Menurut Imron, ajakan tersebut terus disampaikannya di setiap waktu dan kesempatan. Bahkan tak jarang, ajakan tersebut disampaikan dalam kegiatan formal yang sengaja diagendakan.
Terlebih, tahun 2023 ini sudah memasuki tahun politik, sehingga segala permasalahan dimungkinkan akan muncul di Kabupaten Cirebon.
Dari sejumlah pertemuan formal yang sudah dilakukan dengan berbagai elemen, ulama dan umaro hingga pihak terkait, pihaknya melakukan dialog untuk mengetahui permasalahan, baik yang ada di dalam maupun di luar wilayah Kabupaten Cirebon.
Dalam dialog tersebut, dirinya selalu mengajak untuk bersama-sama mengantisipasi segala macam permasalahan saat tahun politik ini. Hal itu agar permasalahan dari luar tidak sampai masuk ke dalam Kabupaten Cirebon.
“Karena tahun sekarang tahun politik, tentu kami khawatir akan berdampak terhadap permasalahan yang ada di Kabupaten Cirebon. Sehingga tidak menganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat,” kata Imron.
Menurut Imron, Pemkab Cirebon terus berupaya untuk mencegah segala permasalahan yang muncul, salah satunya dengan terus melakukan koordinasi dengan berbagai partai politik, KPU dan Bawaslu serta unsur keamanan, seperti TNI-Polri.
“Saya beberapa kali mengumpulkan partai politik, KPU, Bawaslu, PPK tingkat kecamatan. Tujuannya, agar pemilu bisa berjalan dengan harmonis,” ujar Imron.
Pasalnya, Imron menyampaikan, di Kabupaten Cirebon ini masih banyak pemilih emosional dan pemilih belum rasional. Sehingga dikhawatirkan ada oknum yang memanfaatkan situasi tersebut untuk memecah belah persatuan bangsa.
“Kami juga kumpulkan para ulama dan umaro, karena suatu negara bisa solid, apabila ulama dan umaronya bisa solid,” ujar Imron.
Ia menjelaskan, pihaknya juga meminta bantuan kepada para ulama dan umaro untuk menjadi perekat bangsa.
“Perbedaan politik dan pilihan itu urusan masing-masing. Yang jelas, persatuan harus tetap terjalin, dan para ulama di daerah menjadi panutan di tengah masyarakat,” pungkasnya.***