Ia mengaku sangat kecewa dan dilecehkan terkait penomoran bacaleg oleh DPC PKB Kabupaten Cirebon. Selain dirinya dan beberapa incumbent yang telah ditempatkan di nomor sepatu (nomor besar, red) banyak juga kader kawakan dan keturunan pejuang PKB lainnya yang bernasib sama.
“Dua anak deklarator PKB, Gus Sam’un Nasiruddin putra dari Almarhum Romo KH Nasiruddin Shiddiq atau Mbah Kuwu Nasir Ponpes An Nasher Kaliwadas juga mendapat nomor urut sepatu,” ungkapnya.
Alam mengatakan, semua orang mengtahui sepak terjang ayahnya yakni KH. Muntakhobul Fuad, pascareformasi 1998.
“Beliau turut mendorong PBNU mendirikan partai politik bersama para ulama dan habaib se-Cirebon raya,” ungkapnya.
Namun, kata dia, balasan DPC PKB Kabupaten Cirebon terhadap dirinya yang juga incumbent menempatkannya di nomor sepatu. Hal itu, kata dia, bukan hanya pelecehan bagi dirinya, tetapi menyangkut marwah partai dan keluarga besarnya juga.
“Tidak papa, mungkin kepengurusan PKB dan Luthfi telah menjegal saya untuk menempati nomor urut yang layak. Tapi kecintaan dan hormat saya terhadap PKB sebagai parpol warisan ulama tidak akan luntur sedikit pun. Pengurus bisa berganti, tapi PKB tetap di hati,” pungkasnya.