SUARA CIREBON – Peristiwa menggemparkan pencabulan oknum guru ngaji terhadap belasan siswinya kembali terjadi di Bandung.
Seorang oknum guru ngaji, berinisial AR, pada awalnya dikabarkan mencabuli 12 orang murid perempuan atau siswinya.
Namun belakangan, ada satu siswi lagi yang mengaku diduga menjadi korban pencabulan oleg oknum guru ngaji yang sama.
Sampai Sabtu, 27 Mei, sejak pertama kasus ini muncul, sudah ada 13 siswi yang menjadi korban pencabulan oknum guru ngaji berinisial AR.
Peristiwa pencabulan siswi oleh oknum guru ngaji ini terjadi di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Kasus pencabulan belasan siswi oleh oknum guru ngajinya kini tengah ditangani Polresta Bandung. AR telah ditangkap dan ditahan.
“Ada penambahan jumlah korban, dari semula 12, kini ada 13 siswi,” tutur Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo Wibowo, Sabtu, 27 Mei 2023.
Terungkap pula, dari hasil pemeriksaan, salah satu korban pencabulan oknum guru ngaji itu sampai ada yang disetubuhi.
Korban siswi yang sempat disetubuhi oknum guru ngaji berinisial AR itu bahkan sempat dinikahi oleh pelaku.
“Ada satu yang sampai disetubuhi. Namun korban itu kemudian dinikahi,” tutur Kusworo.
Hingga kini, setelah kasus itu terungkap dan polisi menangkap AR, masih terus diperiksa di Polresta Bandung.
Polresta Bandung akan menjelaskan hasil pemeriksaan pada Seninm pekan depan. Kini, penyidik masih terus memeriksa baik AR, maupun sejumlah siswi yang diduga sebagai korban.
Kasus ini terungkap setelah ada salah satu orang tua korban yang curiga dengan gelagat anak perempuannya.
Ditambah lagi, oknum guru ngaji AR< selalu menghubungi si anak. Dari situ timbul kecurigaan, sampai akhirnya terungkap kasus pencabulan yang menggemparkan masyarakat Bandung.
Kasus pencabulan oknum guru ngaji di Bandung dengan korban mencapai belasan siswi ini sebelumnya sempat terjadi di Bandung.
Pelakunya, Herry Wirawan, bahkan telah dijatuhi vonis mati oleh Pengadilan Negeri Bandung pada 7 Januari 2023 lalu.
Kasus Herry Wirawan sangat menggemparkan, selain korbannya lebih dari dua puluh orang, beberapa diantara korbannya bahkan sudah melahirkan anak.***