SUARA CIREBON – Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi menghadiri sosialisasi dan pembentukan tim Gerakan Bersama Cegah Perceraian (Geber Ceper) di Hotel Sutan Raja Cirebon, Senin, 30 Mei 2023.
Wakil Bupati Cirebon yang akrab disapa Ayu ini mengatakan, penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga merupakan sebuah proses dan upaya terus menerus untuk dapat meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan keluarga.
Hal ini dalam rangka mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh anggota keluarga.
Menurutnya, keluarga merupakan lingkup terkecil dalam suatu masyarakat dan merupakan lembaga sosial pertama yang membentuk kepribadian, menumbuhkan, serta memupuk jiwa besar, berdisiplin dan bertanggung jawab.
“Dari keluarga itulah akan lahir kebiasaan-kebiasaan dan perilaku positif dari anggotanya, untuk melakukan konsolidasi dan komunikasi. Sehingga peran keluarga begitu besar dalam membangun suatu bangsa,” kata Ayu.
Ia menambahkan, dampak perubahan dinamika kependudukan akan terasa dalam jangka waktu yang lama, sehingga seringkali kepentingannya diabaikan.
Menurut Ayu, luasnya cakupan masalah kependudukan menyebabkan pembangunan kependudukan harus dilakukan secara lintas sektor dan lintas bidang.
Oleh karenanya, kata Ayu, dibutuhkan bentuk koordinasi dan komitmen bersama antara pemerintah, pemangku kepentingan terkait di masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan keluarga.
“Masalah dan dinamika kekerasan terhadap perempuan, anak dan penelantaran adalah agenda yang penting untuk segera dituntaskan di daerah,” katanya.
Terlebih, sambung Ayu, angka perceraian dan dispensasi perkawinan di Kabupaten Cirebon yang sangat signifikan.
Untuk itu, Ayu memaparkan, melalui program Geber Ceper ini dan koordinasi lintas sektor diharapkan menjadi langkah baik dalam menuntaskan dan menekan jumlah perceraian di Kabupaten Cirebon.
“Saya mengajak semua untuk dapat bersinergi dalam mendukung pembangunan ketahanan keluarga dalam mencegah peningkatan angka perceraian di Kabupaten Cirebon,” ujarnya.
Ayu berharap, melalui Geber Ceper ini dapat tercipta keluarga yang tangguh dan mampu, baik secara fisik, psikis, mental menuju keluarga yang harmonis dan berkualitas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Hj Eni Suhaeni, SKM MKes menjelaskan, Geber Ceper ini mensinergikan berbagai pihak dalam mendukung ketahanan keluarga untuk menekan angka perceraian di Kabupaten Cirebon.
Ia menjelaskan, berdasarkan data pada tahun 2022 lalu, angka perceraian di Kabupaten Cirebon sebanyak 7.571 kasus dan dispensasi perkawinan ada 483 anak.
“Kebanyakan anak-anak ini meminta dispensasi perkawinan adalah karena sudah hamil di luar nikah, sehingga Pengadilan Agama memberikan dispensasi. Kemudian, angka perceraian didominasi oleh perekonomian,” jelas Eni.
“Dengan adanya inovasi Gerakan Bersama Cegah Perceraian, mudah-mudahan angka kasusnya menjadi turun,” harapnya.
Eni menambahkan, kegiatan ini bertujuan, antara lain untuk mendorong terwujudnya Kabupaten Cirebon bebas dari kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta menekan angka perceraian.
Karena, Eni mengungkapkan, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Cirebon yang masuk dalam sistem informasi dari tahun ke tahun terus bertambah.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini dapat berimbas baik, baik terhadap angka perceraian maupun dispensasi perkawinan, menjadi turun,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.