SUARA CIREBON – Misteri beberapa kali bunyi dentuman pada saat terjadi gempa di Cirebon akhirnya terungkap.
Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan hasil analisa terhadap gempa Cirebon dan bunyi dentumannya.
Seperti diketahui, masyarakat Cirebon dibuat panik saat terjadi gempa pada Kamis pagi, 14 Juni 2023 yang disertai beberapa kali bunyi dentuman.
Terjadi dua kali gempa pada Kamis pagi di Cirebon, gempa pertama pada pukul 06.20 WIB, berkekuatan Magnitudo atau M 2,9.
Gempa susulan kedua di Cirebon lebih besar lagi. Kekuatannya mencapai M 3,2, terjadi pada Kamis pukul 07.25 WIB.
Meski titik korodinat gempa berbeda, namun jaraknya tidak berjauhan. Masih di wilayah yang saling berdekatan di Cirebon timur di sekitar Kecamatan Astanajapura, Kanci dan Pangenan.
Hal yang membuat panik warga, selain guncangan yang cukup kuat, juga bunyi dentuman berkali-kali yang terdengar berbarengan dengan guncangan gempa.
Warga di Astanajapura mengaku mendengarkan antara sembilan sampai sepuluh kali bunyi dentuman saat gempa terjadi.
Dari arah dentuman, menurut warga dari daerah pesisir utara di sekitar keberadaan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di daerah Kanci.
Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono SSi MSi, gempa yang terjadi di Cirebon akibat aktivitas tektonik.
Untuk suara suara dentuman yang terdengar, dikarenakan gempa dangkal. Bunyi dentuman sangat mungkin karena pusat gempa yang dangkal.
Ada proses deformasi batuan bawah permukaan secara tiba-tiba di ke dalaman dangkal dapat memicu munculnya suara dentuman.
“Beberapa kasus gempa dangkal yang terjadi diberbagai daerah juga memicu munculnya suara dentuman,” tutur Daryono.
Sejauh ini, belum ada laporan korban maupun kerusakan akibat gempa di Cirebon yang berpusat sekitar 9 kilometer dari Kota Cirebon.
Guncangan gempa, dirasakan tidak saja di Astanajapura, Kanci dan Pangenan, tetapi juga sampai Losari di timur, dan Palimanan hingga perbatasan Cirebon – Majalengka di barat.
Gempa di Cirebon, akibat aktifitas sesar lokal. Berada di kedalaman 5 sampai 7 kilometer.
BMKG menghimbau warga tetap waspada tetapi tidak panik.***