SUARA CIREBON – Gunung Kuda yang berlokasi di Desa Bobos, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon longsor lagi.
Video longsornya Gunung Kuda ini tersebar luas di media sosial dan grup WhatsApp pada Senin, 19 Juni 2023.
Dugaan sementara, penyebab Gunung Kuda longsor karena diguyu hujan cukup tinggi, sehari sebelum kejadian.
Kondisi tanah yang basah membuat material tanah dan batu jatuh ke bagian bawah Gunung Kuda.
Beruntung di lokasi tidak ada pekerja yang beraktivitas. Namun, longsoran tersebut membuat beberapa pekerja yang melihat segera lari berhamburan menyelamatkan diri.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Anton Maulana mengaku mengetahui video Gunung Kuda longsor yang beredar tersebut yang membuat dirinya merasa khawatir dengan kondisi pekerja di sana.
“Informasinya saja juga taunya dari grup-grup WhatsApp. Jelas sangat meresahkan, apalagi mereka yang keluarganya bekerja di sana,” kata Anton.
Untuk itu, pihaknya mengagendakan melakukan kunjungan kerja untuk meninjau lokasi Gunung Kuda.
“Ya pasti. Kita akan survei kesana. Apakah itu terjadi karena gejala alam atau karena adanya persoalan lain,” katanya.
Jika ada yang salah, maka ia memastikan pengelola Gunung Kuda akan mendapatkan punnishment.
Kendati demikian, Anton mengaku, untuk saat ini pihaknya belum bisa langsung meninjau lokasi Gunung Kuda.
“Kami di DPRD masih sibuk dengan kegiatan reses. Yang pasti kita agendakan kesana selesai reses nanti. Minggu depan lah,” katanya.
Anton menegaskan, pihaknya sempat meninjau lokasi pertambangan di Dukupuntang. Proses perizinannya saat itu, sedang berjalan.
Tetapi, kata dia, hal itu perlu dilakukan pengecekan ulang.
“Sudah pasti, perizinannya juga nanti kita akan kroscek. Kan harus cek ulang,” kata dia.
Pasalnya, Anton menjelaskan, pihaknya ingin memastikan proses pertambangan di wilayah Dukupuntang tersebut sesuai prosedur.
“Prosesnya benar atau tidak. Proseduralnya ditempuh atau tidak. Kalau tidak sesuai, ya sudah ditutup saja. Itu rekomendasi kita,” tegasnya.
Ditemui di lokasi, Ketua Koperasi Al Zariah, Abdul Karim menjelaskan, video yang beredar itu memang lokasinya berada di penambangan Al Zariah.
Diungkapkan Karim, longsornya tersebut memang disengaja. Mengingat metode penambangan yang dilakukan menggunakan cara under cutting atau dibobok dari vawah.
“Sehingga kan sering terjadi longsor dari atas. Cuma kan sudah disterilkan. Sudah dipersiapkan. Jadi kalau sudah mau longsor aktivitas dihentikan. Tarik mundur semua,” jelasnya.
Karim mengakui, metode yang dilakukan dengan dibobok dari bawah tersebut memang tidak dibenarkan.
Karena, dia menegaskan, harusnya proses penambangan dilakukan dari atas. Pihaknya pun kerap kali diingatkan dan diarahkan pihak ESDM.
“Kami bukannya tidak mengikuti aturan pertambangan. Cuma kalau mau naik keatas kan harus izin. Nah perizinannya sedang diproses. Jadi nanti rencana mau naik dari atas penambangannya,” jelasnya.
Karim pun memastikan, longsor yang terjadi bukan karena cuaca atau insiden kecelakaan. Namun faktor kesengajaan.
“Bukan insiden. Ini sengaja ditambang. Dipastikan tidak ada korban. Tidak ada aktivitas. Setelah longsor, ya langsung dimuat,” tuturnya.***