SUARA CIREBON – Anak buah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menegur keras Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait Pesantren Al Zaytun.
Pernyataan Ridwan Kamil oleh anak buah Gus Yaqut dinilai menyesatkan soal bantuan dari Kementrian Agama (Kemenag) ke Pesantren Al Zaytun.
Kemenag membantah memberikan bantuan rutin setiap tahun ke Pesantren Al Zaytun seperti pernyataan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
“Kemenag tidak pernah memberikan dana bantuan ke Al Zaytun,”tutur anak buah Gus Yaqut yang merupakan juru bicara Kemenag, Anna Hasbie, Jumat, 23 Juni 2023.
Sebelumnya, pada Kamis, 22 Juni 2023, kepada wartawan, Gubernur Jabar membuat pernyataan mengejutkan soal Pesantren Al Zaytun.
Ridwan Kamil mengungkapkan kalau Al Zaytun setiap tahun menerima bantuan dana miliran rupiah dari Kemenag.
Sudah ratusan miliar dana dari Kemenag disalurkan ke Pesantren Al Zaytun yang terletak di Desa Mekarjati, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Atas pernyataan itu, Anna Hasbie membantah tegas. Ia membantah kalau institusinya menggelontorkan dana, apalagi mencapai ratusam miliar ke Al Zaytun.
Anna Hasbie sampai menegur Gubernur Ridwan Kamil. Menurutnya, Ridwan Kamil bicara tidak utuh dan tidak berbasis data.
Seharusnya, Ridwan Kamil menjelaskan yang dimaksud dana miliaran itu berupa bantuan apa dan disalurkan kemana.
Akan lebih baik lagi, sebelum menyampaikan pernyataan, konfirmasi terlebih dahulu. Atau memastikan datanya benar sehingga tidak menimbulkan salah tafsir di masyarakat.
“Pak Ridwan Kamil udah salah kaprah. Seharusnya dijelaskan bantuan itu berupa apa. Tidak langsung membuat pernyataan, apalagi mencapai ratusan miliar, yang sangat mudah menimbulkan salah tafsir dari masyarakat,” tutur Anna Hasbie.
Anna Hasbie menjelaskan, dana miliaran rupiah yang dimaksud Ridwan Kamil ke Al Zaytun dalam dana Bantuan operasional Siswa (BOS).
“Itu dana BOS. Untuk siswa. Kewajiban pemerintah menyalurkan dana BOS. Tidak hanya ke santri atau siswa Al Zaytun, tapi ke seluruh siswa di Indonesia,” tutur Anna Hasbie.
Sesuai regulasi, dana BOS itu merupakan hanya siswa yang bersekolah, baik di sekolah negeri maupun setingkat madrasah.
“Dana BOS yang ke Al Zaytun itu ke siswa atau santri. Ini berlaku bagi semua madrasah di Indonesia dengan ketentuan memenuhi syarat. Santri Al Zaytun tidak beda dengan santri pesantren atau madrasah lainnya,” tutur Anna Hasbie.
Pesantren Al Zaytun, tambah Anna Hasbie, membuka madrasaha dari Ibtidaiyah, Tsanawiyah sampai Aliyah, setingkat SD, SMP hingga SMA.
Kebetulan siswanya cukup banyak. Anna Hasbie membeberkan data jumlah siswa Al Zaytun berdasarkan Education Management Information System (EMIS) Kementerian Agama.
Tercatat ada 1.289 siswa MI, 1.979 siswa MTs, dan 1.746 siswa MA di Pesantren Al Zaytun. Mereka telah memenuhi syarat untuk mendapatkan dana BOS.
“Jadi itu dana BOS. Bukan bantuan dalam bentuk lain. Itu pertimbangannya siswa, bukan institusi Al Zaytun. Jadi kami mohon jika memberi pernyataan harus dipastikan dulu kepastiannya. Kemenag tidak pernah menyalurkan bantuan, apalagi ratusan miliar ke Al Zaytun,” tutur Anna Hasbie.***