SUARA CIREBON – Kepala Staff Kepresidenan (KSP) yang juga mantan Panglima TNI, Jendral (Purn) TNI AD, Moeldoko gusar dan berang setelah dituding sebagai beking Pesantren Al Zaytun dan Panji Gumilang.
Moeldoko bahkan mendesak Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk bertindak tegas kepada Panji Gumilang bila memang ada penyimpangan di Al Zaytun.
Moeldoko mengungkapkan kegusarannya saat dirinya dituding sebagai beking Panji Gumilang dan pesantren Mahad Al Zaytun yang terletak di Desa Mekarjati, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.
Bahkan Moeldoko sampai megeluarkan pernyataan keras. Dirinya siap membuktikan bahwa tidak ada hubungan sama sekali dengan Panji Gumilang dan Al Zaytun.
“Kalau diijinkan, saya siap menangkap sendiri Panji Gumilang,” tutur Moeldoko seperti dikutip dari Youtube MetroTV, Senin, 26 Juni 2023.
Dalam wawancara bertajuk “Moeldoko tanggapi isu lindungi Al Zaytun” yang ditayangkan, Minggu, 25 Juni 2023, Panglima TNI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, mengaku tuduhan itu tidak masuk akal dan mengada-ada.
Moeldoko menilai lebih bertujuan politis. Padahal dari berbagai tinjauan, akan sangat sulit dan sama sekali tidak relevan mengaitkan dirinya dengan Al Zaytun dan Panji Gumilang yang diisukan sebagai pentolan Negara Islam Indonesia (NII), gerakan yang ingin mengganti ideologi negara Pnacasila menjadi Negara Islam.
“Kalau dituduhkan ke saya itu ngawur dan tidak masuk akal. Bagaimana mungkin menjadi beking orang yang ingin merubah ideologi Pancasila, menyebarkan ajaran sesat dan menyimpang,” tutur Moeldoko.
Moeldoko mengaku sudah pernah mengingatkan ke Panji Gumilang agar tidak macam-macam. Bahkan ia mengaku sempat mengancam jika macam-macam, ia sendiri yang akan menangkap Panji Gumilang.
Moeldoko mengungkap itu saat dirinya menjabat sebagai Pangdam Siliwangi yang membawahi wilayah Jawa Barat.
Moeldoko memang pernah menjadi Pangdam Siliwangi pada tahun 2010 sampai 2011 di era Presiden SBY.
Sebagai panglima teritorial yang membawahi Jabar, ia sempat berkunjung ke Pesantren Al Zaytun di Indramayu.
Dari situlah, Moeldoko mengenal Panji Gumilang. Saat pertama berkunjung ke Al Zaytun, Moeldoko mengungkapkan ketakjubannya melihat pesantren sangat modern yang terletak di wilayah pinggiran.
Pesantren Al Zaytun memang sangat fenomenal. Disebut sebagai pesantren terbesar dan termegah di Asia Tenggara.
Siapapun yang pertama menngijakan kaki ke Al Zaytun akan takjub dan heran. Ada pesantren dengan bangunan-bangunan bertingkat modern, masjid yang sangat megah dengan fasilitas yang sangat lengkap.
Al Zaytun yang berdiri di atas lahan 1.200 hektar hampir mirip sebuah kota besar dan modern dengan lanskap sebagai kota santri dengan nuansa khas Islam.***