SUARA CIREBON – Di Kabupaten Indramayu, ada satu obyek wisata yang sangat menarik, namun butuh tantangan, yaitu Pulaui Biawak, disebut sebagai Pulau Komodo Kecil (Little Komodo).
Menuju obyek wisata Pulau Biawak di perairan utara Indramayu, juga butuh perjuangan sendiri.
Bagi Anda yang memiliki jiwa petualangan, dan saat libur panjang Idul Adha ada di Indramayu, sekali-kali ingin menikmati tantangan di perairan Laut Jawa, bisa menjadi obyek wisata Pulau Biawak sebagai pilihan.
Pulau Biawak terletak di perairan Laut Jawa. Di sebelah utara pantura Indramayu. Pulau inimasih perawan, bisa dikunjungi karena dibuka juga untuk obyek wisata leh pemerintah setempat.
Kenapa butuh perjuangan dan berjiwa petualangan, sebab selain lokasi berada di tengah perairan Laut Jawa Indramayu, untuk menuju ke Pulai Biawak, sedikitnya membutuhkan waktu penyeberangan antara 3 sampai 4 jam.
Ke Pulau Biawak, bisa menggunakan perahu nelayan yang menyediakan penyewaan khusus untuk yang ingin mengunjungi obyek wisata pulau yang relatif masih perawan di seberang lautan Indramayu.
Pulau Biawak ini unik dan menarik. Tidak dihuni oleh warga. Kalaupun ada penghuni, tidak lain petugas dari Kantor Perhubungan Laut yang menjaga mercusuar untuk pengatur arus lalu lintas pelayaran di Laut Jawa.
Kondisi alamnya masih asli. Ada pasir putih. Air pantai yang sangat jernih, serta ribuan ekor hewan melata Biawak yang bisa dilihat di berbagai tempat di pulau tersebut.
Keberadaan hewan biawak ini yang menjadikan obyek wisata atau daratan di tengah perairan Laut Jawa sebelah utara Indramayu disebut dengan Pulau Biawak.
Meski hewan melata itu liar, namun sepanjang kita tidak mengganggu tidak berbahaya, nyaris tidak terdengar insiden pengunjung diserang oleh biawak.
Pulau Biawak ini mungkin seperti Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur. Secara ekslusif dihuni oleh biawak sebagai hewan endemik yang menjadi kekhasan pulau tersebut.
Karena itu pula, sebagian wisatawan menjuluki Pulau Biawak sebagai Pulau Little Komodo atau Pulau Komodo Kecil.
Karena antara komodo dan biawak, sama-sama binatang melata. Bedanya komodo berukuran raksasa.
Pantai di Pulau Biawak sangat indah. Hamparan pasir putih, termasuk air laut yang sangat jernih.
Pasir putih menghampar dari pantai ke perairan pantai sepanjang sekitar 500 meter dengan kedalaman hanya 1 sampai 2 meter.
Anda bisa berenang karena perairan pantai itu landai, tanpa ada gelombang laut yang besar.
Jangan lupa snorkling atau menyelam. Anda bisa melihat biota laut yang terhampar di perairan pantai Pulau Biawak dengan hamparan pasir putih yang menawan.
Anda juga bisa menikmati berbagai jenis karang dan pohon mangrove yang tumbuh liar di sekitar Pulau Biawak.
Tak kalah menariknya, Pulau Biawak ini sangat tenang. Nyaris tidak ada suara apapun, kecuali deburan ombak Laut Jawa dari kejauhan, dan desiran angin dari sentuhan batang pohon mangrove.
Bagi Anda yang tidak ingin berenang, menuju daratan Pulau Biawak, ada jembatan yang telah dibuat oleh pemerintah setempat sebagai jalan untuk bisa sampai daratan.
Sebab perahu tidak bisa langsung bersandar ke pantai. Ada pelabuhan kecil untuk pendaratan dengan jarak sekitar 500 meter.
Di Pulau Biawak, terdapat mercusuar yang dibangun pemerintah kolonial Belanda di abad 19 lampau.
Meski sudah berusia hampir 3 abad, namun mercusuar setinggi sekitar 50 meter itu masih kokoh berdiri.
Sampai kini digunakan untuk tanda lalu lintas pelayaran di Laut Jawa yang sibuk karena dilalui berbagai jenis kapal niaga.
Ke Pulau Biawak, sepertinya tidak perlu membawa bekal uang. Tapi lebih pada bekal dalam berbagai bentuk makanan dan minuman.
Sebab tidak ada penghuni yang membuka warung untuk makanan para pengunjung.***