SUARA CIREBON – Sabtu malam minggu, 8 Juli 2023, Kota Indramayu dan sekitarnya dikurung mendung tebal dan badai petir.
Di sebagian wilayah di Kota Indramayu, mendung tebal telah menimbulkan hujan, meskipun masih gerimis kecil.
Badai petir sudah mulai terdengar sejak pukul 19.00 WIB. Begitu juga gumpalan awan yang makin tebal menjelang Maghrib sampai pukul 19.00 WIB di Kota Indramayu.
Dari pantauan cuaca, suhu udara di Kota Indramayu relatif dingin. Antara 27 sampai 28 derajat celsius.
Padahal biasanya, apalagi selama musim kemarau, jika malam hari, suhu udara di Kota Indramayu rata-rata di atas 31 derajat celsius.
Hingga pukul 20.00 Sabtu malam ini, mendung tebal belum memunculkan hujan deras, meski jalan sudah mulai basah karena gerimis.
Sebelumnya, cuaca ekstrim terjadi di Indramayu pada Kamis siang. Hampir sebagian besar wilayah Indramayu tiba-tiba dikurung mendung tebal dan hujan lebat.
Hujan lebat Kamis siang disertai angin kencang dan badai petir. Bahkan di Kecamatan Widasari sempat terjadi angin puting beliung yang mirip angonm tornadi di Amerika.
Puting belioung merusakan belasan rumah, kantor dan sekolahan. Saking kuatnya pusaran angin, bahkan sempat membalikan posisi kendaraan yang melaju di jalur utama Pantura.
Cuaca ekstrim ditandai mendung tebal, hujan lebat, badai petir dan angin kencang memang sedang rawan terjadi di sebagian wialyah di Indonesia.
Meski sebenarnya tengah musim kemarau, namun hujan lebat masih turun di beberapa tampat. Bahkan sempat menimbulkan bencana alam seperti banjir bandang di Bali, termasuk banjir lahar dingin di Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Masih seringnya turun hujan meski di tengah musim kemarau telah dijelaskan oleh Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BMKG menjelaskan, penyebab turun hujan saat kemarau tidak terlepas dari dinamina di dalam lapisan atmosfir.
Melalui @infobmkg seperti dikutip, Jumat, 7 Juli 2023, BMKG menjelaskan, dinamika atmosfir itu merangsang pertumbuhan awan hujan.
Terbentuknya awan hujan karena aktivitas gelombang Rossby ekuatorial dan Kelvin di wilayah atmosfir Indonesia.
Gelombang Rossby bergerak ke barat di sekitar garus katulistiwa (ekuator) dengan periode selama 72 hari.
Sedangkan gelombang Kelvin bergerak ke arah sebaliknya. Mengalir arah timur di wilayah atmosfir Indonesia dengan durasi lebih pendek maksimal 20 hari.
Pertemuan gelombang Rossby dan Kelvin di wilayah ekuator ini merangsang pertumbuhan awan hujan.
BMKG menambahkan, pertumbuhan awan hujan dipercepat dengan lambatnya pergerakan angin dari wilayah utara seperti laut China Selatan ke selatan ke Indonesia.
Melambatnya angin dari utara, membuat pertumbuhan awan hujan akibat pertemuan gelombang Rossby dan Kelvin makin cepat.
“Dinamika atmofsir ini yangt menjadikan pertumbuhan awan hujan berlangsung di wilayah udara Indonesia, meskipun di tengah musim kemarau. Ini yang menjadi penyebab turunnya hujan di Indoensia,” tutur BMKG.***