SUARA CIREBON – Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Fitrah Malik melihat, PPDB dengan sistem zonasi ini masih dikeluhkan oleh sekolah-sekolah yang berada di pinggiran kota.
Salah satunya SMPN 18 Kota Cirebon, dimana hampir setiap tahun, sejak menggunakan sistem zonasi, sekolah ini selalu mengalami kekurangan murid.
Fitrah Malik menilai, belum meratanya PPDB tingkat SMP dilihat dari masih banyaknya sekolah di pinggiran Kota Cirebon yang sedikit mendapatkan murid.
Di satu sisi, sirinya melihat, sekolah negeri yang bisa dikatakan berlabel favorit, pendaftarnya berjubel dibanding sebagian sekolah yang berada di pinggiran.
“Seperti perbedaan mencolok antara pendaftar di SMPN yang ada di pusat Kota Cirebon, dengan pendaftar di SMPN pinggiran Kota Cirebon. Bahkan ada SMPN yang harus sampai melakukan promosi dan jemput bola untuk mendapatkan siswa,” kata Fitrah, Jumat, 7 Juli 2023.
Politisi Gerindra itu menyebut, PPDB dengan sistem zonasi ini masih dikeluhkan oleh sekolah-sekolah yang berada di pinggiran kota.
“Beberapa sekolah memang masih mengeluhkan sistem ini,” ungkap Fitrah.
Menanggapi masih belum meratanya pendaftar para calon siswa untuk tingkat SMP ini, Fitrah mensinyalir, bahwa hal ini terjadi dikarenakan paradigma yang masih terbangun di masyarakat terkait dengan sekolah-sekolah favorit yang masih cukup tinggi.
Padahal, kata Fitrah, salah satu tujuan PPDB dengan menggunakan sistem zonasi ini adalah untuk menghilangkan paradigma sekolah favorit, sehingga terjadi pemertaan siswa.
“Harusnya, paradigma yang terbangun bahwa sekolah itu sama, dan kuailtasnya pun sama, terlebih sekolah negeri yang sama-sama dibiayai oleh pemerintah,” jelas Fitrah.
Terhadap kondisi ini, dimana beberapa sekolah masih minim pendaftar, padahal sama-sama SMP negeri, Fitrah mengaku prihatin. Ia mengapresiasi inisiatif dari pihak sekolah SMPN 18 yang sampai harus turun menjemput bola agar banyak siswa yang mau bersekolah di sekolahnya.
Namun disisi lain, ada pemangku kebijakan yang harusnya ikut turun mengantisipasi kondisi tersebut. Pihaknya meminta Dinas Pendidikan Kota Cirebon agar menyeriusi serta mencari solusi agar pemerataan murid bisa dilakukan, dan diawali dari pintu masuk saat penerimaan.
“Semua stakeholder harus bersama-sama menyelesaikan persoalan ini, terutama kepada Dinas Pendidikan Kota Cirebon, agar mencari solusi dan terus berupaya menghilangkan paradigma sekolah favorit, sehingga orang tua murid bisa menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah terdekat, karena dari kualitas sama,” kata Fitrah.
Tak hanya siswa, ditambahkan Fitrah, Dinas Pendidikan pun diminta untuk melakukan pendistribusian tenaga pendidik, sehingga kelas-kelas unggulan bisa terbangun di semua sekolah negeri, termasuk sekolah yang selama ini selalu kekurangan siswa.
“Teruskan program dinas sebelumnya, dengan menciptakan kelas-kelas unggulan di masing-masing sekolah, serta mendistribusikan permerataan guru-guru terbaiknya. Itu yang selaras dengan tujuan sistem zonasi yang sebenarnya,” tandas Fitrah.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.