SUARA CIREBON – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengikuti panen dan tanam tebu untuk gula konsumsi di Desa Sidamulya, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Selasa, 11 Juli 2023.
Menurut Syahrul, kegiatan tersebut merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam mendorong percepatan swasembada gula nasional.
Menurut Syahrul, luas areal tebu nasional tahun 2023 berdasarkan data pada awal Maret mencapai 509.608 Ha, dengan produksi tebu sebesar 37.463.341 ton.
Sementara areal tebu di Jawa Barat seluas 17.590 Ha dengan produksi tebu 1.138.757 ton. Sedangkan Kabupaten Cirebon luas eksisting mencapai 4.166 Ha dengan produksi sebanyak 269.703 ton.
“Kementerian Pertanian telah menargetkan Indonesia bisa mencapai swasembada gula konsumsi pada tahun 2024. Upaya tersebut telah dimulai sejak tahun 2019. Sesuai perintah Presiden, hilirisasi pangan menjadi strategi yang akan didorong secara nasional,” kata Syahrul.
Menurutnya, kebutuhan tebu terus meningkat seiring tebu modern yang bisa dijadikan banyak olahan. Pasalnya, kebutuhan tebu bukan hanya sebagai bahan dasar gula saja, namun juga banyak digunakan untuk produk olahan lainnya.
“Ini tidak hanya dikembangkan untuk gula tapi untuk sektor pertanian lain yang memiliki skala ekonomi. Karena itu kita gunakan teknologi dan varietas unggul dengan rendemen yang lebih tinggi sekarang ini di antara 7 sampai 8. Bahkan kita berharap mencapai 9 sampai 10 rendemen,” katanya.
Saat ini, lanjut Syahrul, pemerintah tengah memprioritaskan program ekstensifikasi dan intensifikasi sebagai pengembangan tebu rakyat secara nasional. Diketahui, produksi gula tahun 2022 mencapai 2,4 juta ton atau naik 2,1 persen, dibandingkan produksi tahun 2021 yang hanya 2,3 juta ton.
“Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri oleh pabrik gula dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850 ribu ton,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengungkapkan bahwa tahun ini pihaknya telah mengalokasikan program peningkatan produksi dan produktivitas berupa intensifikasi seluas 4.700 Ha yang terdiri dari satker pusat seluas 4.350 Ha dan 350 Ha di satker daerah (provinsi). Untuk Kabupaten Cirebon dialokasikan kegiatan Rawat Ratoon dengan luas 100 Ha.
“Melalui Program ini Kementerian Pertanian memberikan bantuan sarana produksi kepada pekebun penerima bantuan dalam bentuk natura. Adapun sarana produksi yang di berikan berupa pupuk majemuk sebanyak 300 kg/ha, Pembenah Tanah 8 liter/ha dan pupuk Silika 5 kg/ha,” katanya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.