SUARA CIREBON – Pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang tetap berusaha tenang saat ratusan rekening atas nama dirinya dan lembaga pesantren diblokir Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).
Ada 256 rekening yang diblokir PPATK atas nama Panji Gumilang. Kemudian ada 33 rekening atas nama lembaga pesantren Al Zaytun.
Bagaimana reaksi Panji Gumilang dengan pemblokiran rekening yang diantaranya berhubungan dengan biaya operasional Al Zaytun ?
Di luar dugaan, Panji Gumilang terlihat bersikap tenang. Tidak ada reaksi berlebihan, pimpinan Al Zaytun mencoba bersikap normal.
“Jangan pernah takut,” tutur Panji Gumilang mencoba bersikap tenang dan tegar dengan pembekuan asetnya yang diperkirakan bernilai triliunan rupiah.
Panji Gumilang bahkan mencoba agar para santri, para pengajar dan warga Al Zaytun
lainnya tidak perlu takut dan khawatir.
“Saya bertanggung jawab. Jangan pernah takut. Kalian tetap bisa makan,” tutur Panji Gumilang menenangkan para santri dan warga Al Zaytun.
Panji Gumilang mengaku memiliki cara bagaimana para santri dan warga Al Zaytun tetap bisa menikmati fasiltas dan kebutuhan dasar.
Panji Gumilang berpesan kepada PPATK dan pemerintah agar selama asetnya dibekukan, hak-haknya tetap dijaga.
“Saya hanya minta hak saya tetap dijaga. Juga jangan sampai dana pendidikan (yang kini diblokir PPATK) tidak disalahgunakan,” tutur Panji Gumilang.
Panji Gumilang juga menyinggung soal tudingan dugaan dirinya korupsi dana Bantuan operasional Sekolah (BOS).
“Dana BOS ini sangat kecil untuk operasional Al Zaytun. Masa saya mau korupsi dana pendidikan yang kecil itu,” tutur Panji Gumilang.
Panji Gumilang meyakini, setelah PPATK memeriksa seluruh rekening yang diblokir, akan segera dibuka dan dikembalikan seperti semula kepada dirinya maupun Al Zaytun.
“Saya yakin, nanti setelah dicek, PPATK akan membuka kembali. Sebab ini negara dengan ideologi Pancasila,” tutur Panji Gumilang.
Di negara Pancasila, tidak akan ada perampasan hak milik warga negara untuk dibagi-bagikan.***