SUARA CIREBON – Mengaku kaget dan trauma, itulah yang dikatakan sopir truk trailer yang ditabrak KA Brantas pada pada Selasa malam, 16 Juli 2023.
Heru Susanto, demikian nama sopir truk trailer yang nahas ditabrak KA Brantas relasi Jakarta – Blitar di perlintasan Jln Madukoro, Semarang Barat.
Heru Susanto diketahui warga Desa Sumberejo, Kaliwungu, Kendal. Ia berdua di dalam truk trailer dengan kernet, berinisial S, warga Kaloran, Temanggung, sebelum ditabrak KA Brantas.
Heru Susanto membantah kalau dirinya kabur setelah truk tariler yang dikendarainya ditabrak KA Brantas di perlintasan Madukoro dekat jembatan Banjir Kanal Barat, Semarang.
“Saya tidak kabur. Saya di lokasi kejadian. Hanya duduk dengan sopir. Memang tidak ada satupun yang tahu kalau saya itu sopir dan kernet truk trailer yang ditabrak KA Brantas,” tutur Heru Susanto.
Heru Susanto membeberkan apa yang dialaminya di kantor penyidik Satlantas Polresta Semarang.
Kamis kemarin, ia resmi diperiksa. Namun sebagai saksi. Polresta Semarang masih mengumpulkan bukti-bukti sebelum menaikan kasus kecelakaan KA Brantas menabrak truk tariler di Madukoro ke tahap penyidikan.
Heru Susanto mengaku kaget dan trauma. Ia menyaksikan karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan maut.
Lelaki berusia 50 tahun itu juga mengaku syok dan ketakutan. Ia membayangkan banyak korban jiwa gara-gara kesalahannya.
“Saya tidak kabur. Saya duduk tidak jauh dari lokasi kejadian, bersama kernet. Menunggu perwakilan perusahaan datang,” tutur Heru Susanto.
Heru Susanto mengaku sangat lemas melihat kecelakaan tersebut. Ia sempat mampir ke rumah adiknya di Puri Anjasmoro untuk menenangkan diri.
Kemudian pukul 01.00 WIB, Rabu dini hari, 17 Juli 2023, menyerahkan diri ke polisi. Disusul kemudian pukul 02.00 WIB kernet.
“Saya meneyrahkan diri dengan kernet. Sempat menenangkan diri di rumah adik, lalu menyerahkan diri. Saya trauma kalau mengingat kecelakaan itu,” tutur Heru Susanto.
Seperti diketahui, KA Brantas menabrak truk trailer yang mogok melintang di tengah rel KA di Jln Madukoro, semarang Barat.
Detik-detik kecelakaan itu viral di media sosial (medsos) setelah banyak saksi mata yang mengabadikan kecelakaan maut tersebut.
Terlihat pemandangan mengerikan. Kereta menabrak truk tariler, lalu mendorongnya ke jembatan penyeberangan sungai Banjir Kanal Barat.
Terdengar bunyi ledakan diikuti kobaran api sangat besar saat KA Brantas menabrak dan menyeret truk tariler ke jembatan penyebrangan.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan maut tersebut. Seluruh penumpang kereta yang membawa 10 gerbong berisi 600 penumpang lebih selamat, termasuk masinisnya.
Sopir dan kernet truk tariler, sempat lebih dulu menyelamatkan diri sebelum ditabrak KA Brantas.***