SUARA CIREBON – Aksi vandalisme mulai meresahkan warga Kabupaten Majalengka. Sejumlah ruang publik menjadi sasaran “tangan-tangan”, termasuk peninggalan sejarah Gua Jepang di Kelurahan Tonjong, Kecamatan Majalengka.
Vandalisme di Gua Jepang atau bungker Belanda diunggah oleh pemilik akun facebook Naro. Dalam unggahannya Ketua Group Madjalengka Baheula (Grumala) menyesalkan tindakan sangat tidak terpuji tersebut.
“Kami pernah mengadakan gerakan bersih- bersih Gua Jepang ini bekerjasama dengan Bapa Kodim,tapi yah begitulah kesadaran minim akan nilai benda/bangunan bersejarah,” tulisnya, Senin, 24 Juli 2024.
Sebelumnya beredar unggahan foto aksi vandalisme di Alun-alun Talaga. Unggahan foto vandalisme di Alun-alun Talaga itupun memicu kemarahan publik.
Pasalnya, yang menjadi sasaran vandalisme tersebut merupakan relief sejarah Talaga Manggung. Relief sejarah Talaga Manggung yang berada di sisi Barat Alun-alun penuh dengan coretan-coretan beraneka rupa. Coretan dan tulisan berisi nama komonitas, sekolah dan lainnya memenuhi seluruh relief.
Tulisan atau coretan di relief Sejarah Talaga Manggung hamper sama seperti yang ada di Gua Jepang. Selain identitas sekolah, komonitas, di Gua Jepang juga ada tulisan yang mengatasnamakan kelompok supporter klub sepak bola.
Ketua Grumala, Nana Rohmana, menyayangkan aksi vandalisme yang diduga dilakukan oleh para pelajar itu. Ia menduga masih kurangnya pendidikan perihal sejarah lokal yang ada di Majalengka. Hal itu yang membuat para pelajar tega mencorat-coret relief yang menceritakan sejarah Talaga Manggung tersebut.
“Relief Sejarah Talaga Manggung itu kan menceritakan perjalanan sejarah Talaga sebagai salah satu kerajaan yang berpengaruh di zaman Pajajaran, Talaga juga menjadi bagian sejarah Majalengka,” kata pria yang akrab disapa Naro tersebut.
Agar aksi vandalisme tidak terulang kembali, ia menyarankan unsur terkait membuat plang imbauan untuk sama-sama menjaga dan memelihara. Dirinya juga meminta agar pembersihan melibatkan pihak yang tertulis di relief sejarah tersebut.
Sementara, adanya aksi vandalisme itu juga membuat pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Majalengka dan Muspika Kecamatan Talaga juga turun tangan.
Dalam unggahan akun media sosial resmi Disparbud Majalengka, @disparbudmajalengka, Kepala Disparbud Majalengka Ida Heriyani meninjau langsung ke lokasi kejadian. Selain membersihkan relief bersama Muspika, Ida mengedukasi masyarakat untuk menjaga dan memelihara aset budaya yang ada di Alun-alun Talaga.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.