SUARA CIREBON – Pemerintah Desa Desa Serang Wetan, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, menagih janji pihak Kementerian Pertanian terkait penanganan saluran irigasi yang banyak dikeluhkan petani.
Kuwu Serang Wetan, Setia Budi mengatakan, Kementerian Pertanian RI melalui Bidang Irigasi Pertanian, Direktorat Sarana dan Prasarana Pertanian, telah menjanjikan untuk membantuk menyelesaikan masalah irigasi yang dikeluhkan para petani di desanya.
Menurut Budi, keluhan para petani sudah sering disampaikan dan bahkan telah mendapat respons dari Kementerian Pertanian RI yang datang langsung meninjau alur irigasi dari hilir hingga ke hulu irigasi.
“Permasalahannya mulai dari tata kelola gilir air sampai kendala tersumbatnya air baik yang berada di double track maupun jalan tol,” kata Budi, Selasa, 1 Agustus 2023.
Menurut Budi, pihak Kementerian Pertanian sudah melihat langsung kondisi irigasi dan permasalahan yang ada. Bahkan, saat meninjau kondisi di lapangan, pihak Kementerian Pertanian saat itu menjanjikan akan dilakukan penanganan.
Namun, lanjut Budi, hingga kini tak kunjung ada langkah penanganan permasalahan tersebut.
“Kami menagih janji tindak lanjut dari Kementan, terkait permasalahan suplaian air bagi lahan pertanian di desa kami maupun di desa lainnya yang ada di Kecamatan Babakan,” katanya.
Menurutnya, saat ini sebenarnya sudah memasuki musim tanam ketiga. Namun kondisi lahan pertanian yang sulit mendapatkan air, menyebabkan para petani memilih menanam palawija agar tidak berisiko.
“Irigasi mengering, sementara upaya menggunakan sumur pantek juga sudah sangat sulit untuk mendapatkan air. Bagaimana mau melakukan tanam padi ketiga, sementara pada masa tanam kedua saja mereka merasa diambang kegagalan panen karena air sudah suli, sejak dua bulan sebelum masa panen,” ungkapannya.
Budi menyebut, kondisi tersebut tidak hanya dialami para petani di desanya, namun juga beberapa desa tetangga. Hal itu lantaran kondisi irigasi menuju areal pertanian yang ada di wilayah tersebut.
Sejauh ini pihaknya sudah berupaya mengadakan pompanisasi. Namun hal itu gagal dilakukan, anak sungai Cisaat yang akan dijadikan sumber pompanisasi juga mengalami kekeringan bahkan nyaris tidak ada air.
“Penyebabnya adalah terbendungnya atau terkendalanya air di jalan tol dan double track. Kami berharap segera ditindaklanjuti agar para petani tidak kesulitan mendapatkan air dan berharap bisa mengulang masa lalu dengan masa tanam padi hingga tiga kali tanam dalam satu musim,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.