SUARA CIREBON – Bupati Cirebon, H Imron mengapresiasi kegiatan “Geguneman Budaya” yang diinisiasi oleh Bidang Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata DPD KNPI Kabupaten Cirebon yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Cirebon di Jalan RA Kartini Kota Cirebon, belum lama ini.
Menurutnya, budaya itu penting dalam kehidupan karena dengan budaya jiwa seseorang bisa terkontrol. Yang tentunya akan melahirkan akhlak yang baik.
“Yang lagi ramai itu adalah Rocky Gerung. Dia itu pintar, tapi karena di dalam jiwanya tidak memiliki budaya dia tidak punya kearifan dalam jiwanya,” ujar Imron, singkat.
Sebelumnya, Ketua DPD KNPI Kabupaten Cirebon, Moh. Aan Anwaruddin menyampaikan DPD KNPI Kabupaten Cirebon, berkomitmen untuk terus melestarikan budaya dan mengenalkannya ke para pemuda, agar budaya yang telah ada sejak dulu, tidak gampang punah.
Belum lama ini pun, KNPI Kabupaten Cirebon melalui Bidang Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata bekerjasama dengan Yayasan Palibaya Purwadhaksina Cirebon (YPPC), menggelar diskusi “Geguneman Budaya” yang membahas tentang sesajen. Kegiatan yang digelar di Pendopo Bupati Cirebon itu menghadirkan Budayawan Cirebon, Ki Lebe Wastani dan juga Bupati Cirebon, H Imron.
Aan mengaku sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Kebudayaan Kesenian dan Pariwisata yang dipimpin oleh Wahyono An- Najih tersebut.
“KNPI akan terus berkomitmen untuk melestarikan dan mengenalkan budaya kepada para pemuda,” kata Aan.
Ia juga mengapresiasi Bupati Cirebon yang selama ini mensupport kegiatan-kegiatan organisasi dengan membuka lebar rumahnya atau pendopo untuk dijadikan tempat kegiatan.
“Saya kira di Wilayah Tiga Cirebon, rumah kepala daerah yang ramai atau sering dipakai kegiatan oleh organisasi dan masyarakat hanya Pendopo Bupati Cirebon,” katanya.
Ki Lebe Wastani dalam penyampaian diskusi tersebut menyampaikan, dalam bahasa Cirebon sesajen bisa diartikan singkatan “sesajian kanggo kang sejen” yang artinya hidangan atau persembahan bagi sesama mahkluk lainnya atau dalam konsep agama disebut sedekah.
“Sesajen adalah simbol yang di dalamnya terkandung banyak makna filosofi,” ungkap Ki Lebe Wastani.
Ia pun menyebutkan satu persatu makna filosofi yang terkandung dalam sesajen. Seperti halnya kelapa dugan, yang mana kelapa di dalam sesajen selalu ada, begitu juga pada orang yang meninggal.
“Kelapa itu mengandung arti lima rukun Islam, sesuai dengan lapisan kelapa yakni ada lima lapis,” katanya.
Pertama, lanjut dia, kulit halus, yang artinya hati yang halus untuk bersyahadat, kedua serabut yang untuk mencuci segala hal dan itu adalah salat, ketiga batok yang artinya tameng jiwa yakni puasa.
Kemudian daging, yang artinya adalah zakat dan yang paling inti adalah air yang suci menyucikan, ditandai dengan haji. Karena orang yang berhaji itu jiwanya sedang dibersihkan. “Itulah bekal untuk orang yang meninggal,” ungkapnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.