SUARA CIREBON – Penipuan digital berkedok menyebarkan undangan dalam format “apk” kembali muncul.
Di hari Minggu, 20 Agustus 2023, muncul sejumlah warga mengaku memperoleh kiriman berupa undangan dalam format “undangan.apk”.
Penipuan digital berkedon “undangan.apk” ini tersebar di sejumlah aplikasi perpesanan, baik WhatsApp (WA) maupun Telegram.
Makin canggih, sebab modusnya, pelaku lebih dulu meretas akun WA maupun Telegram teman dari orang yang menjadi sasaran.
Nugroho (52 tahun), warga Lemahmekar, Indramayu mengaku menerima chat dari rekan seniornya di Bandung.
Berisi undang dalam format “undangan.apk”. Lantas memberi pesan pertanyaan, sudah buka undangan ?
Si penipu, rupanya lebih dulu memmbajak akun Telegram milik teman seniornya sehingga Nugroho sempat nyaris percaya.
Untuk memastikan, akhirnya Nugroho mengontak seniornya. Namun berkali-kali telefon tidak diangkat.
Kemudian Nugroho menelefon teman seniornya yang berada di Bandung melalui nomor WA. Dari situ terungkap, kalau akun Telegramnya telah dibajak dua bulan lalu.
“Saya udah kasih tahu di Instagram dan Facebook agar hati-hati kalau ada terima pesan apapun dari orang yang mengetasnamakan saya,” tutur rekan senior di Bandung.
Rupanya laporan soal penipuan digital berupa “undangan.apk” dialami sejumlah warga. Terpantau dari laporan di berbagai Grup WA.
Di Kabupaten Cirebon, warga mengaku menerima undangan dalam format undangan.apk dari seorang mengaku kuwu di sebuah desa di wilayah timur Cirebon.
“Saya kaget. Ini undangan hajatan apa Pak Kuwu. Saya konfirmasi, ternyata mengaku tidak pernah kirim undangan apa-apa dalam beberapa hari ini,” tutur warga tadi.
Kepada masyarakat harap hati-hati. Jika menerima undangan mengatasnamakan teman dalam format “undangan.apk”, lebih baik segera dihapus.
Jangan pernah dibuka. sebab, seperti diramaikan, format “undangan.apk” hanya modus penipuan secara digital.
Jika “undangan.apk” dibuka, secara otomatis digital, data di Handphone (HP) akan tersedot oleh pelaku.
Dengan data di HP, pelaku juga bisa masuk ke akun nomor rekening m banking bagi pemilik m banking.
Pelaku bisa leluasa menguras saldo rekening di bank dengan menggunakan data HP melalui transaksi m banking yang dilakukan secara digital.***