SUARA CIREBON – Belasan ribu rumah di Kabupaten Majalengka masuk katagori tidak layah huni. Prihatin dengan kondisi tersebut Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka menggagas program Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Ketua Kwarcab Pramuka Majalengka, Eman Suherman mengatakan, jumlah rumah tidak layak huni masih tinggi. Berdasarkan data, hingga tahun 2023 rumah tidak layak huni di Kabupaten Majalengka mencapai 12 ribu lebih.
“Program rutilahu ini berangkat dari keprihatinan Pramuka pada banyaknya rumah tidak layak huni di Kabupaten Majalengka,”kata pria yang juga menjabat Sekda Majalengka ini, Jumat (22/9/2022).
Selain itu program tersebut bertujuan untuk lebih menguatkan semangat sosial dan empati Pramuka.Terutama dalam merespon bencana alam juga menjadi landasan penting dari munculnya gagasan program rutilahu.
Dalam hal pembiayaan lanjutnya, Kwarcab Pramuka akan berkolaborasi dengan pemerintah dan bersinergi dengan Baznas. Pemerintah Kabupaten Majalengka, serta pihak-pihak lainnya.
Disisi lain tambahnya,program rutilahu memiliki tujuan lebih menguatkan semangat sosial dan empati Pramuka.Terutama dalam merespon bencana alam juga menjadi landasan penting program ini. “Semangat gotong royong telah terbukti efektif dalam mengumpulkan donasi,dan itu itu terlah terbukti dalam berbagai peristiwa,seperti saat terjadi gempa bumi di Cianjur. Waktu itu Pramuka Majalengka Alhamdulilah mengumpulkan donasi sebesar Rp.150 juta,” jelasnya.***