SUARA CIREBON – Mengeluh sakit, korban perundungan, FF (13 tahun), siswa kelas 8 SMP Negeri 2 Cimanggu, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilarikan ke rumah sakit lebih besar yakni RS Margono Soekarjo Purwokerto.
Hasil pemeriksaan, FF korban perundungan di Cimanggu, Cilacap, tidak hanya mengeluh sesak nafas, tetapi juga merasakan nyeri di bagian dada.
Terungkap, ternyata korban FF, mengalami patah tulang. Ada salah satu tulang rusuknya yang patah setelah menjadi korban perundungan berupa penganiayaan dari MK (15 tahun), kakak kelasnya di SMP Negeri 2 Cimanggu.
“Korban sempat mengeluh sesak nafas. Kami periksakan ke RSUD Majenang. Dari situ, dirujuk ke RS lebih besar dan lengkap di RS Margono Soekarjo Purwokerto,” tutur Kapolresta Cilacap, Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto.
Setelah menjalani pemeriksaan di RS Margono Soekarjo Purwokerto, ternyata tim dokter menemukan ada salah satu tulang rusuk korban perundungan yang patah.
“Ada salah satu tulang rusuk korban yang patah,” tutur Kapolresta Fannky.
Kini, FF dalam perawatan intensif di RS Margono Soekarjo Purwokerto. Tim dokter RS tersebut mengawasi perkembangan korban FF non stop.
Kapolresta Fannky sendiri menjelaskan, pihaknya ikut membantu biaya pengobatan selama berada dalam perawatan di RS marono Soekarjo.
“Kami akan membantu biaya pengobatan dan perawatan korban untuk meringankan pihak keluarga,” tutur Kapolresta Fannky.
Sakit dan keluhan yang dialami korban FF, baru terasa dua hari setelah menjadi korban perundungan berupa penganiayaan biadab oleh MK.
Sepertihalnya sakit, memang simptom atau rasa sakitnya mulai terasa setelah satu atau dua hari setelah peristiwa perundungan.
Keluhan sesak nafas dan patahnya tulang rusuk cukup masuk akal. Sebab jika melihat bagaimana mengerikannya MK menganiaya FF seperti dalam video viral.
Tidak saja dipukul dan ditendang, korban FF diseret dihajar secara brutal dan membabibuta oleh MK.
Bahkan di akhir penganiayaan, MK sempat menendang dan menginjak-injak bagian perut dan dada korban FF yang tubuhnya sudah dalam keadaan terkapar di lantai.
Usai menganiaya korban FF, MK dengan ringan dan enteng, terlihat sangat menikmati aksi biadabnya, dengan melakukan selebrasi dengan mengarahkan dirinya ke kamera sambil mengacungkan dua jempol.***