SUARA CIREBON – Tawuran, puluhanpelajar daridua sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Cirebon menyerang SMK yang ada di Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Selasa, 3 Oktober 2023.
Dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB tersebut, siswa dari dua SMK yang melakukan penyerangan memprovokasi pelajar SMK yang ada di Jalan Tuparev dengan melemparkan petasan sambil mengendarai puluhan sepeda motor.
Akibatnya, pelajar SMK yang ada di Jalan Tuparev yang akan melaksanakan salat zuhur terpancing keluar sekolah melakukan pengejaran hingga terjadi tawuran. Sempat terjadi akasi lempar batu antara kelompok penyerang dan yang diserang.
Beruntung, anggota Polsek Kedawung cepat bertindak melakukan aksi pembubaran. Bantuan personel dari Polres Cirebon Kota langsung membuat kelompok pelajar SMK penyerang membubarkan diri.
Petugas berhasil menangkap empat pelajar dan empat sepeda motor dari kelompok SMK penyerang. Sementara puluhan siswa lain, kabur lebih dahulu dengan sepeda motornya. Dari para siswa yang ditangkap, polisi menyita puluhan batu yang sengaja dibawa, senjata tajam termasuk celurit dan selongsong petasan kembang api.
Kapolsek Kedawung, AKP Ahmad Nashori mengatakan, pihaknya bertindak cepat begitu mendapat laporan adanya penyerangan SMK yang ada di wilayah hukumnya oleh siswa dari SMK lain.
“Kami menerima laporan langsung bergerak. Kami tiba tepat waktu, mereka baru saling lempar batu langsung kami bubarkan,” kata AKP Ahmad Nashori.
Di tempat lain, Polsek Kesambi mengamankan 10 unit sepeda motor dari para siswa yang sedang berada di sebuah tempat pemakaman di Jalan Cipto. Setelah berkoordinasi, rupanya siswa itu merupakan rombongan siswa yang menyerbu SMK di Jalan Tuparev.
Saat petugas Polsek Kesambi menggrebek para siswa yang berkumpuk di lokasi pemakaman, mereka langsung kabur meninggalkan sepeda motornya.
“Kami koordinasi. Rupanya mereka sembunyi di wilayah Polsek Kesambi,” tutur Nashori
Dari hasil pengamanan di lokasi dan areal pemakaman Jalan Cipto, lanjut Nashori, sedikitnya ada 14 unit sepeda motor yang diamankan di Polsek Kesambi dan Kedawung. Sementara, jumlah pelajar yang berhasil diamanakan total lima orang, empat diamankan di lokasi penyerangan dan satu lainnya di lokasi pemakaman.
“Kita akan panggil siswa pemilik sepeda motor dengan orang tuanya, termasuk pihak sekolah,” tandas Nashori.
Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah Kedawung, Sihabudin mengatakan, dalam satu bulan terakhir sekolahnya selalu menjadi sasaran penyerangan pelajar SMK lain.
“Dalam satu bulan terakhir kita beberapa kali diserang. Saya tegaskan posisinya diserang bukan menyerang duluan, karena mereka datang ke sini sehingga lokasinya ada di sekolah kita. Namun, yang mendapat nama jelek malah sekolah kita, seolah-olah anak-anak kita pelaku utamanya, padahal mereka jelas-jelas diprovokasi dan diserang duluan,” kata Sibah, spaan akrabnya.
Sihab mengaku telah berupaya sekuat tenaga menenangkan anak didiknya agar tidak terprovokasi dan melakukan pembalasan setiap kali mendapat penyerangan dari sekolah lain.
“Kita sudah sekuat tenaga memberi pemahaman agar tidak perlu melakukan pembalasan jika ada provokasi dan serangan seperti itu. Namun, kita minta agar aktor intelektualnya bisa ditangkap, karena saya yakin penyerangan yang terus terusan ini ada dalangnya,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.