SUARA CIREBON – Mayat remaja laki-laki seusia siswa SMP yang diketemukan di saluran irigasi atau Sungai Sukatani di Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, kabupaten Indramayu diduga kuat korban pembunuhan.
Dugaan kuat mayat remaja seusia siswa SMP di Bugis, Anjatan, Indramayu itu korban pembunuhan karena saat ditemukan ternyata posisi kedua tangan terikat ke belakang.
Selain kedua tangan terikat ke belakang, pada mayat remaja yang diperkirakan usia belasan tahun atau seusia siswa SMP, terdapat luka akibat tindakan kekerasan di bagian kepala.
Meski belum memastikan, namun Polres Indramayu menduga kuat, mayat remaja seusia siswa SMP di Kali Sukatani di Bugis, Anjatan, korban pembunuhan.
Informasi yang diperoleh, Kamis, 5 Oktober 2023, mayat remaja itu dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit atau RS Bhayangkara di Kecamatan Losarang, Indramayu.
“Dari saluran irigasi, mayat remaja laki-laki itu dievakuasi langsung dibawa ke RS Bhayangkara Losarang untuk diperiksa,” tutur petugas Polsek Anjatan.
Seperti diketahui, warga Blok Sukatani Desa Bugis Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu dikejutkan penemuan mayat seorang remaja laki-laki.
Mayat remaja itu tergeletak dengan tubuh penuh luka di tepi Kali atau Sungai Sukatani pada Rabu pagi, 4 Oktober 2023.
Mayat tergeletak di tepi kali di areal persawahan di jalan raya antara Bugis – Kopyah di Blok Sukatani di Anjatan, Indramayu.
Belum diketahui identitas mayat remaja itu. Namun diduga usia mayat remaja itu setingkat siswa SMP.
Mayat remaja itu juga berlumuran darah. Usia mayat antara satu sampai 2 hari karena sebagian tubuhnya terlihat masih segar.
Warga setempat sempat mengaitkannya dengan dugaan ulang geng motor. Namun ini masih belum terkonfirmasi dari pihak kepolisian.
“Warga mengira mayat remaja itu korban kekerasan yang diduga melibatkan geng motor,” tutur warga setempat.
Warga mengaitkan keberadaan mayat remaja laki-laki itu dengan geng motor karena akhir-akhir ini, ulah komplotan remaja bersepeda motor itu sering terlihat di wilayah itu dan sangat meresahkan.
Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar menjelaskan, mayat remaja itu tengah diperiksa di RS Bhayangkara untuk mengetahui identitas dan sebab-sebab kematian.
“Masih diperiksa di RS Bhayangkara. Nanti akan diperiksa mengenai penyebab kematian sampai identitasnya,” tutur Fahri Siregar.
Polres Indramayu langsung menggelar penyelidikan. Selain itu juga memberitahukan kepada masyarakat luas yang merasa kehilangan anggota keluarga.
“Kalau ada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga, bisa menghubungi kami,” tutur Fahri Siregar.
Diperoleh informasi, masyarakat di sekitar Bugis dan Kopyah atau Anjatan, rata-rata merasa tidak kehilangan anggota keluarga sesuai ciri-ciri mayat remaja itu.
Muncul dugaan, mayat remaja itu diperkirakan ari luar daerah. Dugaan kuat, mengarah ke Kabupaten Subang.
Kebetulan daerah Bugis dan Kopyah itu berbatasan dengan Subang. Arah arus saluran irigasi juga mengalir dari Subang ke Indramayu.
Polresta Indramayu juga berkoordinasi dengan Polres Subang untuk memberitahu ke masyarakat luas.
Ciri-ciri mayat itu, remaja, pria, berusia antara 12 sampai 15 tahu atau seusias siswa SMP atau sekitar kelas 10 SMA.
Mengenakan celana jean dan kaos oblong. Kulit sawo matang dengan perawakan sedang dan tinggi badan sekitar 165 cm.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.