SUARA CIREBON – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon bersama SMPN 1 Kedawung, melaunching sekolah penggerak kelola sampah, sebagai wujud pembentukan karakter bagi pelajar, dalam turut berperan aktif menjaga lingkungan, khususnya sekolah, Kamis, 9 November 2023.
Kabid Peningkatan Kapasitas dan Pemulihan Lingkungan (PKPL) DLH Kabupaten Cirebon, Fifi Erneti, manyampaikan SMPN 1 Kedawung dijadikan sebagai pilot project dalam penggerak sekolah dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Cirebon.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk memberikan pembelajaran bagi siswa untuk mencintai lingkungannya, agar kelak mereka saat dewasa sudah bisa mengimplementasikannya di lingkungan mereka tinggal.
“Target utama kami saat ini adalah untuk di lingkungan sekolah di mana anak-anak yang melakukan pemilahan sampah yang ada di sekolah,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, dengan jumlah siswa satu ribu lebih, tentunya diharapkan bisa diketuktularkan kepada teman – teman maupun keluarga, bagaimana cara memilah sampah yang benar dan tidak menutup kemungkinan bisa menghasilkan rupiah dari sampah yang sudah dipilah tersebut.
“Nantinya setelah sampah dipilah bisa berkolaborasi dengan bank sampah desa yang terdekat dengan pihak sekolah, sehingga ada income bagi mereka,” ungkapannya.
Fifi menjelaskan dalam menjaga lingkungan sekolah bersih, pihaknya mengapresiasi SMPN 1 Kedawung ini, inisiatifnya cukup tinggi, dimana pihak sekolah telah mengajarkan pengelolaan sampah kepada siswa-siswanya.
Ia menyebut, SMPN 1 Kedawung masuk ke dalam penilaian sekolah Adiwiyata Kabupaten Cirebon, sehingga kegiatan ini sebagai bagian dari dukungan DLH kepada pihak sekolah, penangan sampah di sekolah menjadi salah satu point penilaian untuk sekolah Adiwiyata.
“Nah salah satu penilaiannya sendiri adalah bagaimana sekolah yang berwawasan lingkungan hidup, salah satunya penanganan sampah di lingkungan sekolah,” ungkapannya.
Menurutnya, hal ini pun sekaligus merupakan gerakan Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam upaya mewujudkan Cirebon bebas sampah, yang tidak hanya dilakukan di lingkungan masyarakat desa, akan tetapi digalakkan juga di kalangan sekolah atau akademisi.
“Sebelumnya DLH sudah lakukan di SMAN 1 Palimanan dan Sumber, nah sekarang di SMPN 1 Kedawung, kebetulan sekolah ini berbatasan dengan Kota Cirebon sehingga nantinya SMPN 1 Kedawung ini bisa bersaing dan menjadi sekolah rujukan bagi masyarakat khususnya di daerah perbatasan,” harapnya.
Kepala SMPN 1 Kedawung Hj. Yeni Suryani, menyampaikan apresiasinya dengan adanya program dari DLH Kabupaten Cirebon dan memilih sekolah yang dipimpinnya ini menjadi pilot project dalam penanganan sampah di lingkungan sekolah tentang bagaimana melakukan pemisahan sampah sesuai jenisnya.
Menurutnya, gerakan ini juga merupakan pembentuk karakter bagi anak muda khususnya siswa di lingkungan sekolah, hal ini pun sesuai dengan program pemerintah yang sedang menggelorakan program sekolah penggerak melalui kurikulum merdeka, dimana penekanan terhadap karakter siswa menjadi salah satunya.
“Di SMPN 1 Kedawung sendiri kami memiliki slogan Spensaka, Sedikit Sampah (3S), mudah – mudahan adanya gerakan ini sampah yang dibuang ke penampungan akhir hanya sedikit karena sudah terpilah di sekolah,” katanya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.