Oleh : Dian Krisdian, S.Pd
Guru TK Labschool UMC Sumber Cirebon
PENDIDIKAN Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak usia prasekolah dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potensi-potensi sejak dini. Sehingga, mereka dapat berkembang secara wajar sebagai anak. Tujuan PAUD adalah agar anak memperoleh rangsangan-rangsangan intelektual, sosial dan emosional sesuai dengan tingkat usianya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, PAUD memiliki peran untuk melakukan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pengesahan pembingbingan dan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut.
Masitoh (2005:1) mengungkapkan, pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang memiliki peranan sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Pendidikan di TK merupakan jembatan antara lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan lingkungan lainnya. Sebagai salah satu bentuk pendidikan anak usia dini bagi sekurang-kurangnya anak usia empat tahun sampai memasuki jenjang pendidikan dasar.
Dalam Al Quran Surat Al-alaq ayat 1-5:
اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَۚ
Iqra bismi rab bikal lazii khalaq
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
خَلَقَ الۡاِنۡسَانَ مِنۡ عَلَقٍۚ
Khalaqal insaana min ‘alaq
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
اِقۡرَاۡ وَرَبُّكَ الۡاَكۡرَمُۙ
Iqra wa rab bukal akram
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
الَّذِىۡ عَلَّمَ بِالۡقَلَمِۙ
Al lazii ‘allama bil qalam
4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.
عَلَّمَ الۡاِنۡسَانَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡؕ
‘Al lamal insaana ma lam y’alam
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Pendidikan TK dalam proses pembelajarannya terdapat program yang disesuaikan dengan usia anak. Program tersebut bertujuan untuk mengembangkan dan menstimulasi berbagai perkembangan anak, seperti aspek nilai agama dan moral, sapek kognitif, aspek bahasa dan aspek sosial emosional serta aspek motorik.
Perkembangan kognitip pada anak merupakan salah satu aspek penting untuk dikembangkan. Guru dalam melaksanakan program pembelajaran memiliki peranan penting untuk mencapai dan mewujudkan perkembangan anak yang optimal.
Dalam pedoman pengembangan kognitif di TK (2007:3) disebutkan, pengembangan kognitif adalah suatu proses berfikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangakan sesuatu. Dapat juga di maknai sebagai kemampuan untuk memecahakan masalah atau untuk menciptakan karya yang di hargai dalam suatu kebudayaan.
Piaget dalam Rita Eka Izzaty (2005:32) menegaskan, bahawa semua anak mengalami tahap yang sama ketika mengembangkan kecakapan berfikirnya namun setiap anak-anak individu memiliki laju perkembangannya sendiri-sendiri.
Media bahan alam merupakan salah satu pilihan alat dan bahan main yang paling mudah diperoleh, lebih vareatif dan aman di gunakan anak.
Penggunaan media alam dapat memberi ruang yang luas kepada anak untuk berkarya sesuai ide, minat dan imajinasinya, sehingga dapat menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak dengan maksimal.
Abstrak lingkungan yang ada di sekitar anak dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk dioptimalkan sebagai bahan dalam kegiatan pembelajaran di PAUD selama hal tersebut relevan dengan kompetensi belajar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh anak didik.
Salah satu hal yang menarik adalah pemanfaatan lingkungan dari bahan alam yang bisa menarik perhatian pendidik, kreativitas anak dapat dikembangkan salah satunya dengan cara pemberian media atau alat permainan yang dapat diperoleh dari mana saja selama hal tersebut bersifat edukatif dan aman bagi anak didik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran dengan implementasi penggunaan media bahan alam dalam meningkatkan kreativitas anak didik.
Dalam meningkatkan kecerdasaan logis-matematis dalam kemampuan mengenal konsep lambang bilangan 1-10 diperlukan pembelajaran yang dapat merangsang kognitif anak dalam segi matematika atau bilangan secara optimal, salah satunya melalui permainan menggunakan media alam seperti, batu, ranting, daun, tanah liat, dan lain-lain.
Penerapan mengenalkan lambang bilangan 1-10 ini tentunya berbeda dengan kegiatan-kegiatan anak yang sering dilakukan, seperti penggunaan media kartu angka yang sudah sangat umum.
Sedangkan mengenal konsep bilangan menggunakan media alam, melakukannya dengan cara bermain dan tanpa disadari mereka juga sedang mengenal bilangan dan lainnya. Pastinya, dengan konsep bermain sambil belajar ini sangat menyenangkan. Karena hal ini sesuai dengan prinsip pendidikan anak usia dini, yaitu bermain seraya belajar dan belajar seraya bermain.
Bermain menggunakan media alam tersebut ternyata dapat meningkatkan kecerdasan logis-matematis dalam kemampuan mengenal konsep lambang bilangan 1-10. Yang mana, permainan tersebut sangat kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan untuk anak-anak.
Hal ini pun dapat dijadikan sebagai modal dasar anak untuk bekal anak di kehidupan selanjutnya dan tidak ada salahnya apabila model pembelajaran tersebut dicoba pada aktivitas lain dengan bahan dan metode yang lainnya pula.
Sehingga, melalui aktivitas tersebut diharapkan mampu menciptakan dan memberikan kegiatan pembelajaran yang selalu menarik dan menyenangkan untuk anak-anak.***