SUARA CIREBON – Gunung Marapi Meletus. Viral, beredar video durasi pendek 20 detik, seorang pendaki wanita yang terjebat di tengah erupsi Gunung Marapi di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).
Dalam video yang beredar tak lama setelah erupsi pada Minggu siang pukul 14.15 WIB 3 Desember 2023,, wanita itu terlibat sekujur tubuh, termasuk mukanya dipenuhi abu vulkanik yang keluar dari Gunung Marapi.
Wanita itu bermaksud mengirim pesan. Ia terjebak di puncak saat Gunung Marapi tiba-tiba erupsi mengeluarkan abu vulkanik setinggi 3000 meter ke langit.
Terlihat, dengan suara lirik, lemah dan dalam kondisi terluka, si wanita pendaki Gunung Marapi itu berkirim pesan kalau meminta pertolongan.
Dalam video terlihat sekujur tubuhnya dipenuhi abu vulkanik, termasuk wajahnya yang dipenuhi debu vulkanik. Ia terlihat sangat lusuh, mengaku terluka.
Wanita pendaki itu minta pertolongan. Ia sangat berharap bisa melewati masa sulit. Usai berkirim pesan, terlihat handphone yang digunakan mati, dan si wanita itu juga terlihat seperti pingsan.
Belakangan terungkap, si wanita itu berkirim pesan berupa video melalui smartphonoe ke Handphone keluarganya di rumah.
Diketahui, wanita itu bernama Zhafirah Zahrim Febrina, berusia 19 tahun, merupakan mahasiswa sebuah piliteknik asal Kota Padang, Ibukita Sumbar.
Zhafirah memang berkirim video pendek ke ibundanya. Diceritakan, ia mengirim pesan lewat video mengenai kondisi yang dialaminya terjebak di puncak Gunung Marapi yang tiba-tiba erupsi.
Zhafirah diketahui mendaki Gunung Marapi pada Jumat bersama rombongan teman kuliahnya. Sesuai jadwal, ia dan rombongan akan pulang hari Minggu.
Namun pada saat berencana pulang, tiba-tiba Gunung Marapi erupsi. Mengeluarkan abu vulkanik setinggi 3000 meter ke langit disertai beberapa kali bunyi dentuman.
Tak lama setelah Zhafira mengirim pesan video ke keluarganya, dalam sekejap, videonya beredar luas ke masyakarat dan menjadi viral.
Erupsi Gunung Marapi ini sangat mengejutkan. Tidak ada tanda-tanda vulkanik kalau gunung di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumbar ini akan erupsi.
Karena itu, seluruh jalur pendakian tetap dibuka sebagaimana situasi normal. Namun sangat mengejutkan ketika tiba-tiba erupsi.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik Agam maupun Tanah Datar, terdapat sekitar 75 pendaki di kawasan puncak saat Gunung Marapi Erupsi.
Kekinian, dari 75 pendaki, 28 dikabarkan telah berhasil turun dan langsung dievakuasi. Kemudian 11 pendaki lainnya meninggal dunia.
Identitas korban meninggal dunia masih dalam penelusuran. BPBD belum memberi rincian mengenai identitas para pendaki yang meninggal dunia dan yang masih terjebak di kawasan puncak Gunung Marapi.
“Untuk yang selamat, setelah diperiksa kesehatannya, sebagian dipulangkan ke rumah masing-masing,” tutur Kepala BPBD Agam, Bambang Warsito.
Hingga kini, aktifitas erupsi masih berlangsung. Terjadi hujan abu vulkanik di beberapa kecamatan di sekitar Gunung Marapi.
Tak hanya abu vulkanik, erupsi Gunung Marapi juga mendatangkan hujan batu. Dirasakan warga sejumlah kecamatan tak jauh dari keberadaan puncak Gunung Marapi.***