SUARA CIREBON – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, melaksanakan sosialisasi stop bullying di sekolah, bertempat di SDN 2 Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jumat, 1 Desember 2023.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Hj. Saniri, menyampaikan, sosialisasi ini dilakukan untuk menindaklanjuti adanya bullying antar anak-anak SDN Wanasaba Lor dan Wanasaba Kidul yang sempat viral di media sosial belum lama ini.
“Jadi kami menindaklanjuti agar tidak kembali terjadi peristiwa serupa, khususnya di SDN Wanasaba Kidul dan SDN Wanasaba Lor maupun terjadi di sekolah sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Talun,” ujarnya kepada Suara Cirebon.
Saniri menyebut, sosialisasi ini pun sebagai wujud dan perhatian pemerintah daerah, untuk memastikan anak – anak di Kabupaten Cirebon baik – baik saja.
“Tadi kami pun sampaikan di depan anak – anak bahwa kami sayang dan peduli serta sangat memperhatikan anak – anak di Kabupaten Cirebon,” ungkapannya.
Saniri menegaskan kegiatan parenting yang dilakukannya berkaitan sosialisasi stop bullying khususnya di lingkungan sekolah, dan anak – anak mendapatkan edukasi dan pemahaman tentang bullying itu, dengan demikian anak – anak tidak melakukan atau mengulangi kembali bullying itu.
“Sosialisasi bullying ini kami laksanakan secara umum, tapi bagi anak – anak yang terlibat mungkin akan ada pembinaan khusus baik dari guru maupun dari tenaga kami dari Motekar serta UPTD P5A Kecamatan Talun, karena mereka ini yang bertugas melakukan pendampingan di sini baik kepada pelaku maupun korban,” katanya.
Menurutnya, agar kejadian bullying tidak terulang kembali khususnya di lingkungan sekolah, tentunya pihaknya akan terus memberikan edukasi, pemahaman bahwa bullying itu tidak baik untuk dilakukan, karena bullying itu termasuk kekerasan.
Selain itu, lanjutnya perlu ada keterlibatan dan peran aktif semua pihak, baik pemerintah dengan pencegahan dan penanganannya jika memang itu diperlukan, kemudian orang tua maupun masyarakat secara umum sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.
Sementara Kepala SDN 2 Wanasaba Kidul, Sri Elis Rangmiati, mengaku bersyukur adanya sosialisasi yang dilakukan oleh DPPKBP3A Kab. Cirebon di sekolah yang dipimpinnya.
Karena menurutnya, anak – anak terkadang saat diberikan pemaham yang dilakukan pihak sekolah, mereka menganggap itu sesuatu yang lumrah, semoga dengan adanya sosialisasi yang dilakukan oleh DPPKBP3A, melalui bidang PPA, anak – anak dapat menyimak dan memperhatikan dan diserap sehingga nantinya anak – anak bisa memilah mana yang baik dan tidak untuk meraka lakukan.
Agar kejadian serupa tidak terulang pihak sekolah akan melakukan pengawasan dan perhatian yang lebih intens kepada anak – anak saat berada di lingkungan sekolah. Namun, ia pun berharap agar orang tua untuk dapat juga memberikan pengawasan atas perilaku anak – anak saat berada di lingkungan rumahnya.
“Karena guru di Sekolah Dasar itu bisa sebagai wali kelas bisa juga sebagai guru BP, jadi kami ke depan akan lebih ekstra dalam memberikan perhatian maupun pengawasan selama anak – anak berada di lingkungan sekolah,” ungkapannya.
Kepala UPTD P5A Kecamatan Talun, Aang Ruskandi, mengatakan tujuan sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman kepada anak – anak bahwa bullying itu bukan sesuatu yang baik untuk dilakukan.
“Anak – anak ini adalah para penerus bangsa tentunya harus kita jaga jangan sampai mereka terdampak atas adanya bullying, kami berupaya semaksimal mungkin sesuai kapasitasnya agar bullying tidak kembali terjadi,” pungkasnya.***