SUARA CIREBON – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung akhirnya memperbaiki tanggul Sungai Bangkaderes yang mengalami longsor dan memutuskan saluran irigasi serta Jalan Usaha Tani ( JUT) di Desa Beringin, Kecamatan pangenan, Kabupaten Cirebon.
Sekretaris Desa ( Sekdes) Beringin, Supriyadi menjelaskan, perbaikan tebing Sungai Bangkaderes yang sempat mengalami longsor ini disambut baik oleh masyarakat setempat.
Pasalnya, kata Supriyadi, saat ini sudah memasuki musim penghujan. Sehingga, jika tebing sungai tersebut belum juga diperbaiki maka kerusakan tebing akan parah dan semakin menggerus lahan milik warga.
“Alhamdulillah, sekarang ini dilakukan perbaikan oleh BBWS Cimanuk-Cisanggarung, kami ucapkan terimakasih sudah merealisasikan penanggulangan tanggul yang sempat alami longsor,” katanya kepada Suara Cirebon, Selasa, 5 Desember 2023.
Supriyadi memaparkan, perbaikan tanggul Sungai Bangkaderes sepanjang 100 meter ini menggunakan Sistem Urug Perkuat Wadah (SUPW).
Pengerjaan tanggul ini, imbuh Supriyadi, dimulai dari bawah dengan pembuatan kaki-kaki tanggul menggunakan beton yang berfungsi untuk memperkuat dan sebagai penahan tanah. Sehingga, ketika terjadi longsor atau banjir tanah tidak tergerus.
Selain itu, kata Supriyadu, dari informasi yang disampaikan oleh pelaksana proyek, nantinya akan menata ulang tanggul dengan mekanisme terasering, dan ini berfungsi untuk mencegah dan mengantisipasi banjir.
“Kami berharap penanggulangan ini bisa dilakukan secara permanen agar bisa mengembalikan fungsi saluran irigasi maupun JUT yang menjadi roda perekonomian masyarakat kami,” katanya.
Supriyadi menyebut, dengan dilaksanakannya penanggulangan tanggul Sungai Bangkaderas ini, kedepan saluran irigasi maupun JUT yang terdampak akan difungsikan kembali agar para petani di beberapa wilayah dapat teraliri kebutuhan airnya.
Kendati demikian, ungkap Supriyadi, saat ini terdapat saluran irigasi menggunakan pipa. Ia menegaskan, ini pun akan tetap difungsikan untuk mengairi lahan pertanian di Desa Beringin.
“Nah sedikitnya ada 90 hektare lahan persawahan yang akan kembali terpenuhi kebutuhan airnya, sehingga para petani akan kembali bergeliat untuk kembali bercocok tanam,” pungkasnya.***