SUARA CIREBON – Jumlah pendaki yang tewas akibat Gunung Marapi meletus karena terjebak di tengah erupsi di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali bertambah.
Semula korban pendaki yang tewas ada 13 karena berada di kawasan puncak saat Gunung Marapai erupsi atau meletus.
Sampai Rabu 6 Desember 2023, korban pendaki yang tewas karena erupsi Gunung Marapi dikabarkan bertambah 2 orang.
Dengan penambahan tersebut, maka jumlah sementara, ada 15 pendaki yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi.
Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) melaporkan, hingga Selasa 5 Desember 2023 malam pukul 22.28 WIB, jumlah korban terkonfirmasi meninggal dunia menjadi 15 orang pendaki.
Dari jumlah itu, sepuluh jenaxah sudah bisa teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification atau Tim DVI Polda Sumbar.
Sementara lima jenazah pendaki lainnya yang meninggal dunia, masih dalam proses identifikasi di RSUD dr. Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
Data dari lapangan, dari 75 pendaki yang terjebak di kawasan puncak saat Gunung Marapi erupsi secara tiba-tiba, tinggal 8 pendaki yang masih dalam pencarian.
“Jumlah pendaki yang masih belum bisa dievakuasi sebanyak delapan orang. Proses pencarian juga masih terus berlangsung,” demikian laporan Pusdalops BNPB.
Data di BNPB, sampai Rabu pagi ini, 6 Desember 2023, Gunung Marapi tercatat sudah mengalami erupsi sebanyak 46 kali.
Erupsi terakhir tercatat melalui seismograf pada Selasa 5 Desember 2023 pukul 06.24 WIB dengan amplitudo maksimum 25.1 mm dan durasi 80 detik.
Gunungapi paling aktif di daratan Sumatera yang terletak di Sumbar, dengan ketinggian 2.891 mdpl. masih berstatus waspada atau level II.
BPBD Kabupaten Agam dan Tanah Datar bersama tim gabungan terus memonitor perkembangan erupsi Gunung Marapi di lokasi.
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diminta tidak melakukan aktivitas apapun pada jarak kurang dari tiga kilometer dari puncak.
Masyarakat yang berada di 4 kecamatan terdekat diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu masyarakat agar memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan karena masih hujan abu.
Masyarakat juga diminta tetap tenang. Tidak terpancing isu simpang siur dan tidak menyebarkan informasi yang belum bisa diverifikasi kebenarannya.
Gunung Marapi, tiba-tiba meletus pada Minggu pukul 14.15 WIB, 3 Desember 2023. Erupsi ditandai semburan awan panas ke udara srtinggi 3 kilometer diikuti bunyi gemuruh.
Saat Marapi erupsi, terdapat 75 pendaki yang berada di kawasan puncak yang melakukan pendakian sejak Jumat 1 Desember 2023.
Tidak ada peringatan akan ada erupsi di Gunung Marapi inilah yang membuat 75 pendaki dari berbagai daerah di Sumatera terjebak.
Erupsi Gunung Marapi yang mendadak sebenarnya pernah sebelumnya. Saat itu, bahkan ada 150 pendaki yang terjebak.
Namun erupsi tidak sebesar sekarang, dan posisi pendaki berada dalam wilayah aman. Berbeda dengan erupsi pada Minggu 3 Desember 2023 kemarin.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.