SUARA CIREBON – Gunung Marapi meletus. Pencarian pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi telah dihentikan sejak Kamis, 7 Desember 2023 setelah Tim SAR memastikan tidak ada jasad yang tersisa di kawasan puncak gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Agam dengan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) tersebut.
Korban terakhir yang jasadnya berhasil dievakuasi dan teridentifikasi bernama Siska Afrina (21 tahun). Jasad Siska menjadi korban ke 23 dari 75 pendaki yang berada di kawasan puncak saat Gunung Marapi erupsi.
Erupsi Gunung Marapi terjadi pada Minggu siang menjelang sore, pukul 14.15 WIB, Minggu, 3 Desember 2023. Saat itu, gunung teraktif di Sumatera ini sebenarnya berada dalam status Level II atau waspada.
Tidak ada tanda-tanda vulkanik yang menunjukan gelagat akan terjadi erupsi. Karenanya saat Gunung Marapi meletus, seluruh pihak terkait keberadaan gunung tersebut dibuat terkejut.
Siska Alfrina, merupakan salah satu dari 75 pendaki yang berada di kawasan puncak saat Gunung Marapi erupsi secara mendadak.
Dari 75 pendaki, 23 meninggal dunia. Salah satunya Siska Alfrina, merupakan korban terakhir yang jasadnya dievakuasi dari puncak Gunung Marapi.
Siska Alfrina, merupakan mahasiswi Universitas Negeri Padang (UNP, dulu IKIP Padang). Gadis ini, sebenarnya naik gunung untuk mengisi waktu luang sebelum dirinya diwisuda sebagai sarjana pendidikan (S Pd) di UNP.
Menurut keterangan, ia bersama rombongan sesama pendaki gunung, berangkat pada Jumat 1 Desember 2023 untuk melepas akhir pekan di puncak Gunung Marapi sebelum wisuda.
Siska Alfrina sendiri telah dinyatakan lulus setelah ujian skripsi pada November 2023. Ia pun masuk daftar calon wisudawati yang semula direncanakan tanggal 9 Desember 2023.
Mengisi waktu menunggu wisuda, sekaligus untuk melepas kepenatan setelah dinyatakan lulus ujian skripsi, Siska Alfrina meluangkan waktu untuk mendaki Gunung Marapi.
Tak ada yang tahu nasib seseorang. Kepergian Siska Alfrina ke puncak Gunung Marapi ternyata untuk menjemput maut yang telah digoreskan sebagai suratan takdirnya.
Kematian Siska Alfrina menjadi kabut duka yang tebal di kalangan keluarga, rekan, sahabat, termasuk Civitas Akademika UNP.
Acara wisuda sendiri yang semula dijadwalkan 9 Desember 2023, diundur menjadi 17 Desember 2023. Sebagai penghormatan, UNP sempat menayangkan sekilas pandang tentang Siska Alfrina di Auditorium tempat wisuda telah direncanakan digelar UNP.
Ucapan duka cita mengalir dari rekan-rekannya. Semua berisi tentang kedukaan, serta doa terbaik untuk Siska Alfrina. Mengisi daftar komentar di akun media sosial (medsos) gadis yang oleh sahabatnya dikenal periang ini.
Salah seorang sahabatnya, Sri Lidya Rahmadani merasakan trenyuh dan duka mendalam dengan kepergian Siska Alfrina yang dirasa sangat tiba-tiba.
Sri mengaku sempat menghubungi Siska Alfrina begitu mendengar kabar Gunung Marapi erupsi. Ia langsung kontak karena mengetahui kalau sahabatnya sempat pamit mau naik gunung pada hari Minggu itu.
Namun chatnya tak pernah dibalas. Sampai kemudian Sri mendengar kepastian kalau sahabatnya telah pergi untuk selama-lamanya.
“Saatnya kamu beristirahat dengan tenang di surga Allah. Husnul khatimah cikakuu,” tutur Sri lewat akun Instagram @srilidyarahmadani.***