SUARA CIREBON – Pemkab Cirebon terus menggenjot peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Kabupaten Cirebon. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur bangunan sekolah dan sarana prasarana yang memadai.
Bahkan, di bawah kepemimpinan Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang pendidikan di Kabupaten Cirebon menjadi hal yang diutamakan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto mengungkapkan, selama kepempimpinan Bupati Imron, telah banyak perubahan di bidang pendidikan.
Menurut Ronianto, peningkatan mutu infrastruktur, sarana dan prasarana pendidikan, yakni rehabilitasi ruang kelas telah dilakukan sejak 2019 hingga 2023 ini.
Termasuk rehabilitasi ruang kelas TK negeri sebanyak 31 ruang kelas, dimana kondisi terakhir pada tahun 2023 ini jumlah ruang kelas TK negeri yang rusak hanya tersisa 4 ruang kelas saja.
“Untuk ruang kelas SD negeri yang telah direhabilitasi sebanyak 1.315 ruang kelas. Sedangkan untuk SMP negeri yang telah direhabilitasi dari tahun 2019 hingga 2023 sebanyak 334 ruang kelas,” jelas Ronianto, Senin, 11 Desember 2023.
Sementara, imbuh Ronianto, untuk anggaran perbaikan ruang kelas baru di tahun 2024 nanti, Bupati Imron juga telah mengalokasikan anggaran yang signifikan. Anggaran tersebut untuk perbaikan ruang kelas yang di tahun 2023 ini masih mengalami kerusakan.
“Nanti akan direhabilitasi tahun 2024, untuk TK tidak ada perbaikan, SD 229 ruangan, SMP 162 ruangan akan diperbaiki pada 2024 mendatang,” kata dia.
Begitu pun untuk angka siswa yang melanjutkan sekolah, di bawah kepemimpinan Bupati Imron terjadi kenaikan cukup signifikan. Murid yang melanjutkan dari SD ke SMP/MTS, jumlah total lulusan sebanyak 32.430.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 32.385 murid dari sekolah formal melanjutkan ke jenjang berikutnya dan sebanyak 19 murid dari pendidikan non formal. Sehingga total keseleluruhan yang melanjutkan ke jenjang SMP atau sederajat ada 32.404.
“Untuk yang tidak melanjutkan ada 26 murid. Artinya secara persentasi ada 99,91 persen siswa yang melanjutkan sekolah dari SD ke jenjang SMP/MTS,” terang Ronianto.
Untuk angka murid SMP yang melanjutkan ke SMA/SMK/MA, kata dia, dari jumlah lulusan sebanyak 26.196 murid, yang melanjutkan sekolah formal ada 25.433, non formal 298 murid. Sehingga, total murid yang melanjutkan ada 25. 371 murid.
“Yang tidak melanjutkan berarti ada 465 murid. Jadi, secara persentasi, jumlah murid yang melanjutlan ke tingkat SMA dan sederajat mencapai 98,22 persen,” paparnya.
Menurut Ronianto, dengan laporan capaian program Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon tersebut, dapat disimpulkan sebagai refleksi dari upaya bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Cirebon.
“Melalui beberapa program yang telah diimplementasikan, kami berhasil mencapai sejumlah pencapaian yang signifikan. Capaian ini tidak terlepas dari kerjasama dan dedikasi semua pihak yang terlibat, temasuk para stakeholder, tenaga pendidik, siswa dan pihak terkait lainnya terutama Bupati Cirebon,” jelas Ronianto.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan marger SD negeri yang berada di satu hamparan. Hal tersebut dilakukan karena minimnya jumlah siswa di SD negeri setempat.
“Marger SD negeri satu hamparan itu sudah dilakukan dari tahun 2022 hingga 2023. Untuk marger pada SD negeri satu hamparan sebanyak 245 sekolah yang tersebar di 87 titik. Rencananya pada tahap 4 nanti, sebanyak 64 SD negeri akan di marger di 30 titik lokasi,” ungkapnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.