SUARA CIREBON – Fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) diminta untuk proaktif meningkatkan penemuan kasus penyakit tuberculosis (TBC) yang angkanya tergolong rendah di Kabupaten Cirebon.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Nur Patmawati, kepada awak media, Jumat, 15 Desember 2023.
“Dalam rangka meningkatkan angka keberhasilan dalam pengobatan penyakit TBC, Dinkes mendorong District Based Public Private Mix (DBPPM) untuk meningkatkan penemuan kasus TBC. Implementasi DBPPM diseluruh wilayah Kabupaten Cirebon diharapkan dapat meningkatkan penemuan kasus TBC,” ujar Nur Patmawati.
Menurut Nur Patmawati, ketika kinerja DBPPM maksimal, maka akan maksimal juga penemuan kasus TBC di Kabupaten Cirebon. Otomatis pengobatan juga cepat. Diakuinya, program TBC tahun 2023 capaiannya rendah, lantaran belum semua fasyankes memberikan kontribusi dalam penemuan kasus TBC.
“Kalau pun ada penemuan TBC, belum melaporkan semua penemuan kasus tersebut. Karena itu, untuk meningkatkan laporan hasil pengobatan serta kualitas pelayanan TBC yang bermutu dari rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta di Kabupaten Cirebon,” terangnya.
Maka dari itu, dikatakan Nur Patmawati, perlu dilakukan penguatan jejaring layanan. Hal ini sesuai dengan Perpres Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang menemukan kasus Tuberkulosis wajib melaporkan kepada Dinas Kesehatan daerah kabupaten/kota.
“Selain itu, dalam Permenkes Nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberculosis mewajibkan setiap fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kasus Tuberkulosis yang ditemukan atau diobati secara terpadu dan terintegrasi melalui aplikasi sistem,” terangnya.
Menurutnya, berdasarkan kontribusi notifikasi TBC di Kabupaten Cirebon, yang melaporkan itu 87 persen dari rumah sakit pemerintah, 62 persen rumah sakit swasta dan 6 persen klinik dan dokter praktik mandir.
Perlu diketahui, Dinkes Kabupaten Cirebon, mencatat penemuan kasus TBC di Kabupaten Cirebon pada tahun 2022 ada sebanyak 7.056 kasus atau 110 persen dari estimasi insiden.
“Sedangkan pada tahun 2023, jumlah kasus TBC yang ditemukan sampai dengan Juni 2023 sebanyak 3.808 kasus atau 53 persen,” ujarnya.
Untuk mewujudkan eliminasi TBC tahun 2030, ditambahkan Nur Patmawati, perlu dilakukan upaya penanggulangan TBC yang optimal dengan didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten.
“Kita ingin semua terlibat dalam penanggulangan TBC, baik pemerintah maupun swasta,” tandasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.