SUARA CIREBON – Nelayan pantai utara (pantura) Indramayu mengeluhkan aksi preman laut. Keberadaan mereka snabgat meresahkan karena menganggu kenyayaman para nelayan dalam mencari ikan.
Aksi atau ulah preman laut di Laut Jawa, dirasakan belakangan makin merajalela. Mereka memalak para nelayan yang melewati perairan seperti di wilayah Indramayu dengan dalih untuk jaminan keamanan di laut.
“Kami selalu dipalak. Kalau tidak minta uang, mereka meminta paksa ikan hasil tangkapan. Katanya untuk jaminan keamanan,” tutur para nelayan Indramayu, Senin, 25 Desember 2023.
Ulah preman laut, belakangan bahkan makin berani. Mereka tidak segan-segan memberi ancaman kekerasan jika nelayan tidak memenuhi permintaan.
Aksi preman laut ini dilakukan di sekitar wilayah perairan pantai. Terjadi di sepanjang pesisir, baik Indramayu, Cirebon, Subang bahkan sampai Tegal.
Ulah preman laut ini membuat para nelayan resah. Sebab jika tidak dipenuhi permintaannya, para nelayan khawatir mereka akan menganggu kegiatan mencari ikan.
“Kami minta preman laut ini diberantas. Sangat meresahkan. Minta jaminan keamanan di laut,” tutur para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong.
Ulah preman laut ini sebelumnya sempat diungkapkan nelayan saat bertemu dengan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di TPI Karangsong.
Pengakuan nelayan ini sangat mengejutkan. Sebab, di wilayah laut, ada banyak pihak keamanan, baik jajaran kepolisian dari Satpol Air maupun patroli TNI AL.
Menurut nelayan, ulah preman laut itu termasuk cerdik. Mereka beraksi pada jam-jam aman, ketika tidak ada patroli laut.
“Kami meminta agar patroli terus ditingkatkan. Soalnya ulah mereka makin meresahkan,” tutur para nelayan.
Capres Ganjar Pranowo berjanji akan meneruskan keluhan atau kerasahan nelayan akibat ulah preman laut ke lembaga keamanan terkait.
“Intinya mereka harus disikat. Kita akan minta keamanan laut untuk menindak para preman laut itu,” tutur Ganjar Pranowo yang mengaku menerima banyak keluhan dari nelayan seperti soal perijinan.***