SUARA CIREBON – Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kabupaten Cirebon mendesak kontraktor untuk membangun kembali gapura Alun-alun Pataraksa Sumber yang ambruk.
Bukan hanya satu, DLH mendesak agar seluruh bangunan gapura yang tingginya 8,7 meter di Taman Pataraksa Sumber dibongkar total dua-duanya.
DLH meminta agar kontraktor bertanggung jawab membongkar total lalu membangun dari nol dua gapura dengan konstruksi yang lebih kuat.
Kepala DLH Kabupaten Cirebon Iwan Ridwan Hardiawan mengungkapkan kalau pihaknya meminta agar kontraktor bertanggung jawab atas ambruknya gapura.
Selain itu,m di keseluruhan Taman Pataraksa yang diresmikan 10 November bertepatan Hari Pahlawan 2023 lalu, ada empat titik kerusakan.
“Untuk gapura, jelas kami minta dibongkar total dan dibangun dari awal untuk dua-duanya. Selain itu, juga meminta perbaikan di empat titik lainnya,” tutur Iwan Ridwan.
Seperti diketahui, salah satu bangunan gapura di Taman Pataraksa di Sumber, ambruk, diperkirakan pada Selasa 2 Januari2024.
Secara teknis belum ada penjelasan mengenai penyebab ambruknya salah satu pintu gapura di Taman Pataraksa.
Namun berdasat informasi yang beredar, kerusakan akibat adanya pengunjung yang naik saat malam tahun baru.
Info lain, konstruksinya tak kuat setelah terkena hujan lebat dalam tiga hari terakhir ini.
Ada juga yang memperkirakan kalau ambruknya gapura karena terkena guncangan gempa di Sumedang. Saat gempa keenam, padaSelasa malam, 2 Januari, berkekuatan cukup besar Magnitudo atau M4,8.
Guncangan gempa terasa sampai ke Cirebon. Diduga, getaran gempa menjadi penyebab ambruknya gapurayang sebelumnya memang sudah rusak.
Iwan Ridwan telah menelefon kontraktor dan pelaksana kegiatan, termasuk berkirim surat untuk meminta pertanggungjawabanterhadap kerusakan gapura dan fasilitas lain di Taman Pataraksa Sumber.
“Masih masa pemeliharaan sampai April 2024 nanti. Jadi masih tanggung jawab kontraktor pelaksana kegatan,” tutur Iwan Ridwan.
Dijelaskan, Taman Pataraksa Sumber dibangun sejak tahun 2020. Namun sempat terhenti karena pandemi. Lalu dilanjutkan kembali setelah wabah Covid 19 mereda.
Biaya keseluruhan sebesarRp.15,7 miliar yang digulirkan secara bertahap dengan biaya dari APBD Provinsi Jawa Barat. Untuk bangunan gaura sendiri, nilainya Rp.226 juta.
Kekinian, di lokasi gapura yang ambruk, Polresta Cirebon memasang garis polisi (police line) untuk pengamanan agar tidak membahayakan masyarakat.***