SUARA CIREBON – 10 penambang batu di Subang disambar petir, satu orang tewas dan melukai sembilan lainnya.
Di Indramayu, petir menyambar seorang pengembala kambing dan petani. Keduanya tewas seketika saat sama-sama berlindung di dalam gubug di tengah sawah.
Insiden sambaran petir terjadi pada Kamis, 11 Januari 2024. Saat hujan lebat disertai petir dan angin kencang mengguyur wilayah Subang, Indramayu dan daerah lainnya di Jawa Barat (Jabar).
Di Subang, insiden sambaran petir terjadi di lokasi penambangan batu Desa Tambakan, Kecamatan Jalancagak, pada Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Sedangkan di Indramayu, peristiwa sambaran petir terjadi di Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, pada Kamis petang sekitar pukul 17.00 WIB.
Di Subang, insiden itu diawali ketika hujan lebat turun disertai petir. Para penambang lalu memilih berlindung di mes atau pos tempat penambangan.
Tiba-tiba, petir menyambar pos atau mes yang di dalamnya ada sepuluh penambang. Satu penambang langsung tewas, sedangkan sembilan lainnya mengalami luka bakar serius.
Diperoleh informasi, korban penambang batu yang tewas akibat sambaran petir bernama Abdul Muis (40 tahun). Ia tewas seketika dengan sekujur tubuh gosong.
Sedangkan sembilan penambang lainnya, mengalami luka-luka cukup serius. Para korban dilarikan ke Puskesmas Jalan Cagak untuk dirawat.
Sampai Jumat, 12 Januari 2023, korban masih berada dalam perawatan. Karenaluka cukup serius, para korban dilarikan ke RSUD Subang.
Diperoleh informasi, petir tiba-tiba menyambar mes dan sempat meledakan dispenser. Korban tewas, posisinya berada dekat dengan dispenser yang juga terbakar.
“Saat petir menyambar, korban sempat bermain HP (handphone). Namun diingatkan oleh temannya. Saat itu, HP sebenarnya sudah dimasukan ke saku. Tiba-tiba petir menyambar dan dispenser meledak,” tutur saksi mata.
Tewas tersambar petir di dalam gubug
Sementara di Indramayu, korban tewas bernama Darkam (30 tahun) penduduk Blok Sukajadi Desa Sukamulya, yang berprofesi sebagai penggembala kambing.
Korban kedua Arja (40 tahun) warga Blok PG.1 Desa Sukamulya, petani yang sedang mengolah lahan sawah menggunakan traktor.
Lokasi kejadian di kompleks kebun tebu milik Pabrik Gula Jatitujuh. Peristiwa itu terjadi saat kedua korban sedang berada di tempat terbuka areal persawahan.
Memasuki petang hari, terjadi hujan lebat disertai angin dan petir. Kedua korban berada di areal hamparan tebu saat petir tiba-tiba menyambar.
Menurut penuturan warga, tubuh kedua korban tersambar petir dan langsung tidak berkutik. Saat didekati, keduanya sudah tewas dalam keadaan tubuhnya gosong terkena sambaran petir.
Camat Tukdana, Rohaenah, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan, korban tersambar petir terdiri dari dua orang. Satu seorang penggembala kambing dan satu korban lain petani yang menggarap lahan sawah.
Menurut Rohaenah, kedua korban sempat lari dan menepi saat hujan lebat turun disertai petir. Keduanya lalu berteduh di sebuah gubuk di tengah areal sawah tersebut.
Saat itulah petir besar datang menyambar gubuk yang di dalamnya ada kedua korban. “Petir menyambar gubug di tengah sawah, kebetulan di dalamnya ada kedua korban,” tutur Rohaenah.***