SUARA CIREBON – Penyelidikan Polres Indramayu mulai menemukan titik terang penyebab insiden tewasnya seorang pemuda akibat bentrok antar geng motor di jalur pantura pada Jumat dini hari, 11 Januari 2024.
Dari penuturan sejumlah saksi, diperoleh keterangan, kedua kelompok remaja yang tergabung dalam geng motor lokal, sebelumnya saling menantnag di media sosial (medsos).
“Mereka saling tantang di medsos,” tutur Kapolres Indramayu, AKBP Faru Siregar, Senin 15 Januari 2024.
Dari saling tantang di medsos, kedua kelompok remaja geng motor lokal itu kemudian menentukan wkatu dan tempat untuk perang.
Lokasi perang ditentukan di Jembatan Mas di perbatasan Ilir dengan Eretan Wetan. Daerah tersebut memang cukup jauh dari pemukiman, namun dekat dengan gedung SMK Negeri I Kandanghaur.
Selain menentukan lokasi, kedua kelompok remaja dari geng motor lokal itu juga menentukan jam untuk perang, ditentukan Jumat waktu subuh, sekitar pukul 04.30 WIB, 11 Januari 2024.
“Mereka kemudian janjian untuk menentukan tempat dan jam tawuran. Yang dipilih Jembatan Mas, perbatasan Ilir dan Eretan Wetan. Agak jauh dari pemukiman. Namun ini di jalur utama pantura,” tutur Fahri Siregar.
Sesuai tempat dan jam yang ditentukan, kedua kelompok remaja itu lalu bertemu. Masing-masing membawa berbagai jenis senjata tajam.
“Mereka lalu saling serang di jalur utama Pantura,” tutur Fahri Siregar.
Akibat perang antar kelompok remaja tersebut, satu pemuda tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka akibat bacokan dan tusukan senjata tajam.
Korban tewas di tempat setelah terkena bacokan dan sejumlah tusukan di tubuhnya. Mayat korban tergeletak di tepi jalur utama Pantura dan sempat menjadi tontotan pengguna jalan yang melewati jalur tersebut.
Korban tewas, seorang pemuda berinisial TA (16 tahun), ternyata masih pelajar siswa kelas XII SMA. Diketahui warga Eretan Kulon.
Sedang dua yang terluka, masing-masing berinisial AH (16 tahun) dan TH (17 tahun), sama-sama warga eretan Kulon. Juga siswa kelas XII SMA.
Hingga Senin 15 Januari 2024, polisi masih memburu pelaku. Sejauh ini, polisi telah memperoleh data dari keterangan sejumlah saksi, termasuk korban yang terluka. “Kita masih terus menyelidiki. Ini tawuran antar kelompok. Keduanya saling serang dan sama-sama membawa senjata tajam. Jadi untuk sampai ke pelaku, harus benar-benar valid,” tutur Fahri Siregar.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.