SUARA CIREBON – Puluhan warga Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang keracunan massal akibat menghirup gas klorin.
Gas klorin yang membuat keracunan massal warga di Campel, Karawang, Jawa Barat diduga kuat berasal dari pipa pabrik yang bocor.
Tercatat sedikitnya 43 warga korban keracunan gas klorin, sebagian besar adalah anak-anak yang terpaksa dilarikan ke sejumlah rumah sakit (RS) di Karawang.
Informasi yang diperoleh, Minggu 21 Januari 2024, peristiwa keracunan massal warga akibat menghirup gas klorin pada Sabtu malam pukul 19.15 WIB, 20 Januari 2024.
Warga Kutamekar, Ciampel, Karawang yang menjadi korba keracunan gas massal klorin mengaku tiba-tiba menghirup bau asam yang sangat menyengat hidung.
Seketika warga mengalami pusing, mual dan nyeri ulu hati. Nani (53 tahun), salah satu korban megaku begitu menghirup bau sangat menyengat, kepalanya pusing, dadanya berdegup kencang diikuti perut mual.
Wanita ini mengaku baru keuar dari kamar mandi Sabtu malam. Merasa ada yang idak beres dengan bau yang menyengat, ia sempat teriak minta tolong ke anak-anaknya.
Nanik mengaku seketika semua menjadi gelap. Wanita ini tidak sadar. Dilarikan ke RS Rosela Karawang dalam kedaan pingsan. Tubuhnya tergeletak di depan kamar mandi.
“Saat sadar, saya bingung. Ternyata sudah di rumah sakit,” tutur Nanik yang sempat pingsan selama hampir dua jam.
Hasil penyelidikan, bau asam menyengat berasal gas klorin yang keluar dari kebocoran pipa pabrik kertas PT Pindo Deli. Ada jaringan pipa caustic soda yang bocor pada Sabtu petang pukul 18.30 WIB.
Gas klorin yang keluar dari pipa langsung menyebar ke pemukiman terdekat di Kutamekar, Ciampel, Karawang.
Begitu menerima laporan puluhan warganya keracunan gas klorin, Bupati Karawang Aep Syaepuloh langsung ke rumah sakit dan memastikan seluruh korban dievakuasi.
Setelah memastikan seluruh korban dilarikan ke RS, Bupati Aep memerintahkan BPBD dibantu Polri dan TNI melakukan sterilisasi daerah terdampak.
“Sementara kita isolasi. Memastikan tidak ada warga di lokasi terdampak,” tutur Bupati Aep.
Bupati Aep juga meminta perusahaan yang pipanya bocor segera melakukan perbaikan dan menutup sementara jaringan pipanya supaya gas klorin tidak terus menyebar.
“Setelah evakuasi, kita mitigasi di lokasi terdampak. Pastikan keadaan normal dulu. Pabrik sudah kami minta menutup jaringan pipanya,” tutur Bupati Aep.***