SUARA CIREBON – Nelayan Indramayu mengeluhkan kesulitan memperoleh Bahan Bakar Minyak atau BBM bersubsidi jenis solar.
Selain itu, para nelayan juga mengeluhkan adanya ulah oknum yang memungut pungutan liar untuk bisa memperoleh BBM atau solar bersubsidi.
Supriyanto, dari Aliansi Nelayan Tradisional (ANT) mengungkapkan, untuk mengurus agar bisa memperoleh BBM bersubsidi tambah ribet.
Bahkan para nelayan mengaku dipersulit. Proses administrasi untuk memperoleh BBM bersubsidi lebih njlimet dan membebani nelayan tradisional yang rata-rata berpendidikan rendah.
“Nelayan kesulitan mengurus proses administrasi untuk memperoleh BBM bersubsidi,” tutur Supriyanto, Selasa, 23 Januari 2024.
Proses administrasi yang njlimet itu masih diperparah, terkadang ada ulah oknum yang melakukan pungli.
“Sudah begitu, kuota makin kesini makinj dikurangi. Kami tidak leluasa lagi untuk bisa melaut,” tutur Supriyanto.
Sebelumnya, karena keluhan itu, ratusan massa Aliansi Nelayan Tradisional dari wilayah Eretan Raya, Kandanghaur sempat berunjuk rasa.
Mereka mendatangi Dinas Perikanan dan Kelautan. kemudian ke Pendopo Kantor Bupati dan terakhir ke DPRD Indramayu.
“Kami berunjuk rasa dan memprotes aturan yang njlimet dan menyulitkan nelayan untuk memperoleh BBM bersubsidi,” tutur Supriyanto.
Karena proses administrasi yang berbelit-belit, banyak nelayan tradisional yang tidak bisa memperoleh BBM bersubsidi.
“Kemi menuntut, pemerintah merubah aturan yang lebih simpel. Nelayan tradisional itu rata-rata pendidikannya terbatas, kesulitan kalau ngurus administrasi yang berbelit-belit dan njlimet,” tutur Supriyanto.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.