SUARA CIREBON – Kondisi Nursiba, warga Desa Panembahan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, yang masuk kategori miskin ekstrem, menggugah Bupati Cirebon, H Imron untuk meninjau langsung kondisi warganya tersebut.
Keluarga Nursiba mendapat perhatian masyarakat usai ditinjau Wakil Bupati Cirebonm Hj Wahyu Tjiptaningsih, belum lama ini. Pasalnya, saat kunjungan Wakil Bupati tersebut, didapati keluarga Nursiba tinggal di rumah berukuran 5×6 meter dengan 4 kepala keluarga (KK) yang semuanya berjumlah 18 jiwa.
Saat ini, dua KK anggota keluarga itu memilih mengontrak rumah secara mandiri. Meski begitu di rumah seluas 30 meter2 itu tetap terasa sesak karena didiami 2 KK dengan total penghuni 12 jiwa.
Selain ditinggali 18 jiwa, di rumah Nursiba juga terdapat anak usia wajib belajar yang tidak bersekolah.
Bupati Cirebon Imron meninjau langsung kondisi rumah Nursiba, didampingi sejumlah dinas terkait seperti dinas sosial (dinsos) dan dinas pekerjaan umum dan tata ruang (PUTR), Forkopimcam Plered serta kuwu Panembahan.
“Setelah saya mendengar dan melihat berita yang ramai di masyarakat, dimana rumah yang dihuni oleh beberapa keluarga, maka saya langsung datang mengunjungi,” kata Bupati Cirebon Imron, Kamis, 1 Februari 2024.
Setelah melihat kondisi rumah Nursiba, Imron langsung memerintahkan agar keluarga Nursiba tersebut, mendapat bantuan melalui program pembangunan sarana mandi cuci kakus (MCK/jamban/WC) dan program rehab rumah.
“Selain membuatkan wc untuk keluarga Nursiba, Pemkab Cirebon juga akan membantu dua rumah lainnya, yang ternyata setelah ditinjau dua keluarga tersebut juga belum mempunyai wc dan kamar mandi,” ujar Bupati Cirebon Imron.
Dirinya berharap Nursiba bisa merayu anaknya untuk mau bersekolah kembali. Terlebih, keluarga tersebut sudah mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
“Saya minta agar anaknya bisa kembali bersekolah. Kan sudah dapat PKH, berarti untuk biaya sekolah sudah ada,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani mengatakan, dari hasil kunjungannya bersama Bupati ke Desa Panembahan, tiga keluarga dengan kategori miskin ekstrem akan mendapat bantuan pembangunan jamban keluarga dan rehab rumah.
“Pak Bupati langsung menginstruksikan untuk dibuatkan jamban keluarga. Sedangkan untuk anak Nursiba yang belum mau sekolah, ternyata setelah ditanyakan alasannya dia ingin sekolah bareng adiknya. Nanti akan koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk solusinya,” ujar Indra Fitriani.
Selain ingin sekolah bersama adiknya, lanjut Fitri, ternyata anak tersebut juga mempunyai gangguan pengelihatan sehingga tidak mau duduk di kursi belakang.
“Ternyata anak ini punya gangguan penglihatan, dia maunya duduk di depan, sementara oleh gurunya disuruh duduk di kursi belakang. Permasalahan ini juga nanti akan dikomunikasikan ke pihak sekolahnya. Mudah-mudahan setelah diketahui apa permasalahan anak tersebut, ia mau sekolah lagi,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.