SUARA CIREBON – Pascaambruknya dua ruang kelas di SMPN 2 Greged, Kabupaten Cirebon, pada Jumat, 12 Januari 2024 lalu, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah itu tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Kepala SMPN 2 Greged Heriyanto, melalui Wakasek Kurikulum, Arifin, mengatakan, KBM dilakukan dengan memanfaatkan ruang yang ada di sekolah tersebut.
“KBM siswa kelas 7A dan 7B yang semula dilaksanakan di ruang kelas yang ambruk, terpaksa dipindah menggunakan ruang laboratorium komputer dan satu ruangan yang sebelumnya diperuntukkan bagi tata usaha (TU),” kata Arifin kepada Suara Cirebon, Selasa, 20 Februari 2024.
Meski menggunakan ruang laboratorium komputer dan ruang TU, namun Arifin memastikan KBM dapat berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah KBM tetap berjalan, tidak mengalami kendala meskipun menggunakan dua ruang tersebut,” katanya.
Pantauan Suara Cirebon di lokasi, tampak dua ruangan kelas yang ambruk masih dipasang garis polisi (police line). Begitu pun dengan material baja ringan masih seperti saat awal terjadinya insiden ambruknya atap tersebut, satu bulan yang lalu
Saat disinggung rencana renovasi dua ruangan kelas yang mengalami ambruk tersebut, Arifin mengatakan, dirinya tidak mengetahui persis rencana renovasi bangunan tersebut.
“Kalau untuk hal tersebut, saya tidak tahu persis kapan rencana renovasinya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, dua ruang kelas di SMPN 2 Greged ambruk pada Jumat, 12 Januari 2024 pagi sekira pukul 09.00 WIB.
Kepala SMPN 2 Greged, Kabupaten Cirebon, Heriyanto mengungkapkan detik-detik bangunan sekolah setempat ambruk pada Jumat, 12 Januari 2024 pagi tadi, sekitar pukul 09.00 WIB.
Heriyanto menjelaskan, bangunan SMPN 2 Greged tersebut ambruk setelah ia keliling dan keluar dari ruang guru lalu terdengar suara gemuruh. Setelah dilihat, salah satu bangunan di sekolah setempat ambruk.
“Langsung saya lari, masuk ke ruangan (ambruk) tersebut dan ternyata Alhamdulillah anak-anak siswa kita ketika itu sudah berada di kolong meja semuanya, berlindung semuanya,” ungkapnya.
Setelah itu, pihaknya pun langsung menghubungi puskesmas terdekat untuk memberikan penanganan medis kepada sejumlah siswa SMPN 2 Gered yang terluka akibat peristiwa tersebut.
“Ada 6 orang siswa dan siswi kita (mendapat perawatan medis di puskesmas) dan sekarang Alhamdulillah sudah dibawa pulang semuanya, hanya luka ringan. Kalau jumlah siswa di dalam kelas ada 32 siswa,” katanya.
Dari 32 siswa tersebut, kata Heriyanto, 8 siswa yang duduk di barisan depan sudah terlebih dulu keluar dari ruang kelas tersebut. Sedangkan siswa yang duduk di bagian belakang, terjebak di dalam ruang kelas.
“Ada 6 siswa (luka). Rata-rata itu kebanyakan syok semuanya. Ada luka 1 siswa yang dijahit di kepala. Alhamdulillah tidak ada yang sampai muntah sampai pusing, hanya lecet saja,” terang Heriyanto.
Bangunan SMPN 2 Greged yang ambruk tersebut, Heriyanto memaparkan, yaitu 1 ruang kelas VII B dan 1 ruang guru.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.