SUARA CIREBON – Cirebon dibanjiri beras impor dari Vietnam dan Thailand. Beras tersebut dipasok lewat keran impor dari Pelabuhan Patimban.
Harga beras diperkirakan dalam waktu sepekan akan turun di kisaran Rp600 sampai Rp900 per kilogram.
Meski begitu, Bulog Cirebon tetap bakal melepas cadangan pangan dengan membanjiri pasar dengan beras impor dari Vietnam dan Thailand.
“Kami sudah punya stok untuk 2,5 bulan ke depan. Akan kami lepas ke masyarakat agar harga terus turun sampai batas normal,” tutur Pemimpin Bulog Cabang Cirebon, Imam Firdaus Jamal.
Data di Bulog Cirebon, sampai akhir Februari hari Rabu 28 Februari 2024, gudang Bulog memiliki setok mencapai 9.127 ton.
Beras tersebut merupakan beras impor dari Vietnam dan Thailand. Dipasok oleh Bulog Pusat melalui Pelabuhan Internasional Patimban di Kabupaten Subang.
“Tahun ini, pengiriman beras impor tidak lagi di Tanjung Priok, tapi lebih dekat. Bongkar di Pelabuhan Patimban. Alokasi keseluruhan untuk Bulog Cirebon mencapai 5.400 ton,” tutur Imam.
Pengiriman beras impor lewat Pelabuhan Patimban ini untuk pertama kalinya. Lebih memudahkan pengiriman beras Thailand dan Vietnam ke gudang-gudang milik Bulog Cirebon.
“Ada 9.127 ton. Langsung kita sebar di gudang Bulog di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon, Majalengka dan Kuningan,” tutur Imam.
Beras impor dari Thailand dan Vietnam itu akan terus dialokasikan membanjiri pasar-pasar beras di wilayah operasional Bulog Cirebon.
“Info terakhir, harga beras mulai turun. Beras impor ini juga akan terus kita lepas. Cukup untuk 2,5 bulan ke depan. Harapannya harga beras mencapai titik normal,” tutur Imam.
Penurunan harga beras, setelah mulai ada areal pertanian yang memasuki masa panen. Ditambah pasokan beras lokal makin besar karena sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Grobogan, Purwodadi, Demak dan sekitarnya mulai panen.
“Daerah sentra pangan Jateng mulai memasuki panen. Beras lokal mulai banyak tersedia. Ditambah gencarnya operasi pasar, mulai terasa efektif menekan harga beras,” tutur Imam.
Dilepasnya beras impor ini melalui berbagai mekanisme. Dari mulai program pemerintah seperti Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), operasi pasar dan program Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Kita Bulog dipatok dengan harga Rp. 9.950 per kg. Di pasar dijual Rp. 10.200 sampai Rp. 10.900 per kg,” tutur Imam.
Imam menjelaskan, gudang-gudang milik Bulog Cirebon, praktis kini hanya menyimpan beras impor dari Thailand dan Vietnam.
Keberadaan beras impor ini sangat strategis sebab beras lokal praktis sudah tidak ada lagi di gudang Bulog.
Dengan cadangan yang ada, diharapkan bisa meredam gejolak harga beras. Hingga wilayah pertanian di Cirebon, Indramayu dan daerah sentra pangan Jabar memasuki masa panen yang dimulai akhir Maret 2024 nanti.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.