SUARA CIREBON – Melalui Dewan Kesenian Kabupaten Cirebon (DKKC), seniman Cirebon menggalang dana untuk korban banjir di Cirebon dengan cara mengamen.
Banjir yang terjadi di wilayah timur Kabupaten Cirebon ini mengundang keprihatinan berbagai kalangan, salah satunya kalangan seniman Kabupaten Cirebon.
Ketua DKKC H Sulama Hadi mengatakan, adanya banjir yang begitu besar dan melanda sembilan kecamatan di wilayah timur Kabupaten Cirebon menggugah para seniman untuk membantu meringankan beban korban bencana banjir.
Demi meringankan beban korban banjir tersebut, lanjut Sulama, para seniman pun menggalang dana dengan cara ngamen.
“Kami menyampaikan prihatin atas musibah banjir di Cirebon Timur terlebih, korban banjir juga ada yang dari kalangan seniman. Makanya kami merasa tergerak untuk melakukan kegiatan penggalangan dana melalui ngamen ini,” ujar Sulama, Ahad, 10 Maret 2024.
Meski bantuan yang diberikan DKKC tidak seberapa, Sulama berharap, bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para korban banjir.
“Semoga bantuan yang diberikan kami bisa bermanfaat untuk para korban. Dan kami juga menyampaikan apresiasi kepada seniman dan budayawan dan masyarakat yang sudah membantu kami untuk membantu para korban banjir ini,” paparnya.
Sulama juga berharap banjir yang terjadi di Cirebon khususnya wilayah timur tidak kembali terjadi di kemudian hari. Untuk itu tidak hanya pemerintah, masyarakat juga diminta untuk bersama-sama menjaga lingkungan agar banjir tidak terjadi lagi.
Seperti diketahui, sedikitnya 20.000 rumah yang berada di 36 desa dari 9 kecamatan di wilayah timur Kabupaten Cirebon terendam banjir, Rabu, 6 Maret 2024.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya mengatakan, banjir yang merendam puluhan ribu rumah warga tersebut, diakibatkan meluapnya Sungai Cisanggarung dan Sungai Ciberes.
“Ada 20 ribu rumah warga di 36 desa dari sembilan kecamatan yang terendam dan 83 ribu warga terdampak akibat banjir ini. Sembilan kecamatan yang terdampak banjir, yakni Waled, Karangwareng, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, Pangenan, Babakan, Gebang dan Losari,” ujar Deni.
Tak hanya kerugian materi, banjir juga menelan korban jiwa. Dua orang meninggal dunia saat banjir menerjang Desa Ciuyah dan Desa Gunungsari Kecamatan Waled.
“Satu korban warga Desa Ciuyah atas nama Nana Kustiana (28) akibat terpleset saat membantu keluarganya, dan satu orang meninggal lainnya merupakan warga Desa Gunungsari akibat kesetrum,” ungkapnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.