SUARA CIREBON – DPRD Kabupaten Cirebon meminta kasus bullying atau perundungan di wilayah setempat dapat ditekan. Untuk itu, pemahaman masyarakat terhadap bullying harus dimasifkan.
Jangan dibiarkan, apalagi dianggap sebagai perlakuan wajar di kalangan anak-anak. Karena bullying membahayakan, terutama pihak yang menjadi korban dan dampaknya berkepanjangan.
Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Hj Ismiyatul Fatihiyah Yusuf menegaskan, persoalan bullying harus dituntaskan dan dicegah, jangan sampai terjadi lagi di Kabupaten Cirebon.
“Bullying itu menjadi persoalan serius, dengan dampak yang berkepanjangan bagi kesehatan mental korban. Mulai dari cemas, depresi, hingga gangguan stres pascatrauma (PTSD),” ungkap Ismi, sapaan akrabnya, Senin, 18 Maret 2024.
Dikatakan Ismi, masa PTSD tersebut sering berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga tidak bisa dianggap remeh atau sebagai tindakan kenakalan biasa dari anak-anak atau remaja.
“Itu biasanya dialami dalam kurun waktu cukup panjang. Jadi tidak bisa dianggap biasa. Atau wajar sebagai bentuk kenakalan anak atau remaja,” terangnya.
Menurut politisi PKB ini, dampak dari bullying juga mencakup masalah trust issue, dimana korban sulit untuk mempercayai orang-orang di sekitarnya karena khawatir akan mendapatkan perlakuan buruk lagi, bila menaruh kepercayaan terhadap orang lain.
Apabila tidak segera diatasi, kata Ismi, korban bullying yang mengalami trust issue cenderung akan menutup dirinya dan enggan bersosialisasi dengan orang lain.
“Selain itu, munculnya pikiran untuk membalas dendam juga perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan tindakan kekerasan terhadap orang lain,” ungkapnya.
Masih kata Ismi, dampak lain dari bullying adalah stres berkepanjangan yang meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti penurunan daya tahan tubuh, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.
“Kalau saya baca dari berbagai literatur, menunjukkan bahwa perilaku ini dapat memperburuk kondisi anak yang sudah memiliki riwayat masalah kesehatan sebelumnya, seperti gangguan jantung atau penyakit kulit,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.