SUARA CIREBON – Puluhan hektar sawah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu mengalami gagal tanam.
Hujan lebat selama beberapa hari telah merendam tanaman padi yang rata-rata baru berusia dua pekan.
Karena terendam lebih dari lima hari, bibit tanaman padi itu pada mati. Petani menelan kerugian ratusan juta rupiah.
Kerugian bukan hanya dari matinya bibit tanaman padi, tetapi juga dari modal petani yang ludes untuk pemupukan pertama.
“Banjir datang justru setelah pemupukan pertama. Petani rugi bibit padi mati dan uangnya habis setelah digunakan untuk pemupukan pertama,” tutur Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu, H Sutatang, Selasa 19 Maret 2024.
KTNA memperoleh banyak laporan dari sejumlah kecamatan yang sawahnya gagal tanam karena terendam air lebih dari lima hari.
Data sementara, di Desa Kaplongan Lor, Kecamatan Kedokan, seluas 50 hektare, kemudian di Tanjungpura, Krangkeng seluas 30 hektare.
Kemudian di Karangampel Kidul, Karangampel ada 20 hektare. Laporan lain masih di data oleh KTNA.
“Dari laporan yang masuk sudah lebih dari 100 hektare yang gagal tanam. Kami masih menghimpun laporan dari wilayah lain,” tutur Sutatang.
Seperti diketahui, hujan lebat selama dua hari pada pekan lalu menyebabkan genangan di ratusan hektar sawah di Indramayu. Untuk sawah yang tanaman padinya usia leih dari satu bulan, rata-rata selamat. Namun yang masih baru, terancam puso alias gagal tanam.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.