SUARA CIREBON – Semburan lumpur bercampur gas yang muncul di sumur tua bekas Pertamina di Desa Pagedangan, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, mengancam puluhan hektare sawah.
Pejabat (Pj) Kepala Desa Pagedangan, Suwana, mengungkapkan ancaman areal sawah gagal tanam akibat lumpur yang keluar dari dalam bumi tersebut.
“Tiap hari mengeluarkan air dan lumpur. Kami kawatir ini bisa mennggelamkan areal sawah,” tutur dia.
Suwana berharap semburan gas dan lumpur bisa segera ditangani supaya terhenti dan tidak mengancam menenggemalkan sawah di sekitarnya.
“Kalau tidak dicegah, bisa mengancam puluhan haktare sawah yang sudah ditanaman padi. Kalau tenggelam, bisa gagal panenh,” tutur Suwana.
“Ijin melaporkan monitoring terjadinya kembali semburan gas di area sumur pengeboran tua waktu kolonial Belanda,” ujar dia.
Suwana mengungkapkan, lokasi semburan gas dan lumpur tepat di area persawahan berbatasan tetangga.
Seperti diketahui, sejak Selasa sore 19 Maret 2024 terjadi luapan gas bercampur lumpur.
Dari dala bumi, lumpur terus keluar dan membanjiri areal sawah di sekitarnya yang sudah ditanami padi dengan usia 2 sampai 3 minggu.
“Kalau tidak segera ditangani, lumpur terus keluar. bisa menenggelamkan tanaman padi,” tutur Suwana.
Seperti diketahui, semburan gas disertai lumpur tiba-tiba muncul di sumur bekas Pertamina Pagedangan, Tukdana, Indramayu.
Lokasi itu merupakan sumur bekas Pertamina pada jaman Belanda. Namun tiba-tiba menyembur gas dan lumpur setinggi hingga 2 meter.
Semburan gas disertai lumpur di wilayah tersebut merupakan peristiwa yang kesekian kali dalam beberapa tahun terakhir.
Berturut-turut sejak tiga tahun terakhir, semburan gas disertai lumpur dan api muncul di titik berbeda. Semuanya muncul di bekas sumur tua Pertamina peninggalan jaman Belanda.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.