SUARA CIREBON – Hingga kini belum bisa dipastikan dampak menyeluruh dari Pulau Bawean, pulau di utara Jawa yang menjadi lokasi terdekat dari gempa Tuban.
Catatan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa Tuban tercatat sebanyak 187 kali.
Sejak gempa Tuban pertama Jumat siang pukul 11.22 WIB, sampai Sabtu petang pukul 18.00 WIB (22-23 Maret 2024), tercatat 187 kali gempa.
Ada dua gempa besar dari 187 kali gempa Tuban tersebut yang berkekuatan lebih dari Magnutido atau M6,0.
Yakni gempa Tuban pertama, Jumat siang pukul 11.22 WIB dengan kekuatan M6,1, dan gempa susulan ke 20 pada Jumat sore pukul 15.52 WIB, mencapai M6,5.
Gempa Jumat sore atau gempa susulan ke 20 itu yang terbesar. Guncangannya, bahkan sampai ke Jawa Barat seperti dirasakan warga Cirebon dan Indramayu.
Laporan BMKG, sampai Sabtu petang pukul 18.00 WIB, tercatat Gempa Tuban sebanyak 187 kali.
Semua titik gempa tersebut berada di perairan wilayah pulau Bawean. Bahkan dari 187 kali gempa tadi, tiga kali gempa berpusat di pulau tersebut.
Hingga kini, belum ada kepastian mengenai jumlah kerusakan dan korban dari warga penghuni Pulau bawean tersebut.
Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), telah mengirim tim ke Pulau Bawean untuk memeriksa dampak gempa Tuban.
Tim membawa berbgaai peralatan, termasuk bantuan logistik berupa makanan, air bersih dan obat-obatan.
Namun dari video yang beredar di berbagai lini masa media sosial (medsos), warga Pulau bawean benar-benar dicekam ketakutan.
Saat gempa besar terjadi, baik ketika gempa pertama maupun gempa ke 20, seluruh warga penghuni Pulau Bawean bergegas keluar rumah.
Dilaporkan, seluruh pasien di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Umar Masud Bawean, di pulau tersebut sampai harus bergegas keluar ruangan.
“Kami langsung evakuasi sejak gempa pertama. Terbesar guncangan pada Jumat sore. Saat sore, posisi pasien di luar gedung RS,” tutur Direktur RSUD Umar Masud, drg Helizzamah.
Bangunan RSUD Umar Masud mengalami kerusakan. Di Pulau Bawean, gempa juga merobohkan bagunan Masjid Al Muhajirin Balibakgunung, masjid terbesar di Pulau Bawean.
Masjid ini awalnya hanya engalami kerusakan ringan berupa retak-retak sejak terjadi gempa pertama dan gempa susulan lainnya.
Namun begitu gempa susulan ke 20 yang kekuatannya M6,5, bangunan masjid roboh rata degan tanah.
Hingga kini, belum diketahui secara persis bagaimana kodisi kerusakan dan korban di Pulau Bawean.
Seperti diketahui, lokasi yang disebut gempa Tuban, terletak di perairan Pulau Bawean. Ada 187 kali gempa yang berpusat di dekat pulau tersebut.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.