SUARA CIREBON – Tidak hanya Tuban dan Jawa Timur serta Bengkulu Selatan, gempa juga menggucang wilayah Gunung Tangkuban Parahu di perbatasan Kabupaten Bandung dan Subang, Jawa Barat.
Dalam dua hari terahkir dilaporkan aktifitas vulkanik di Gunung Tangkuban Parahu meningkat ditandai dengan adanya gempa.
Catatan terakhir, Minggu, 24 Maret 2024, gempa tercatat sebanyak 64 kali di Gunung Tangkuban Parahu.
Gempa vulkanik di Gunung Tangkuban Parahu, terjadi pada Kamis dan Jumat (21-22 Maret 2024). Aktivitas kegempaan tercatat 64 kali gempa embusan.
Badan Geologi melaporkan, aktifitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu terpantau sejak awal Maret 2024, ditandai gempa embusan dengan frekensi rendah.
Namun pada Kamis dan Jumat (21-22 Maret 2024), aktifitas vulkaik mengalami peningkatan signifikan.
Ditandai gempa embusan sebanyak 64 kali. Tercatat 24 kali pada Kamis 21 Maret 2024. Kemudian meningkat pada hari Jumat (22 Maret 2024) sebanyak 40 kali.
“Akibat gempa embusan, ada kepulan asap mencapai 5 sampai 140 meter dari dasar kawah,” tutur Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid.
Sejauh pengamatan, meski ada kepulan asap, belum teridentifikasi material vulkanik di dasar kawah seperti di Kawah Domas, Kawah Ratu dan Kawah Ecoma.
“Gempa di Tangkuban Parahu didominasi gempa frekensi rendah dan gempa embusan. Kepulan asap merupakan reaksi fluida akibat curah hujan tinggi,” tutur Wafid.
Gempa pada bulan Maret 2024 ini, merupakan rangkaian gempa yang dimulai pada bulan Februari 2024 lalu.
Badan Geologi mengingatkan pengunjung di lokasi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu untuk waspada terhadap peningkatan aktifitas vulkanik.
“Kalau status level normal. Namun pengunjung harus waspada. Patuhi semua rambu dari pengelola TWA,” tutur Wafid.
Sementara gempa tektonik terkini terjadi di Bengkulu Selatan, Sumatera setelah sebelumnya terjadi di Tuban, Jawa Timur.
Gempa Bengkulu Selatan terjadi pada Sabtu malam, pukul 19.57 WIB, 23 Maret 2024. Berpusat di perairan Samudra Hindia di pesisir pantai barat Sumatera.
Catatan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa Bengkulu Selatan berkekuatan Magnitudo atau M5,6.
BMKG mencatat, pusat gempa Bengklulu Selatan berada dalam titik koordinat 4,66 Lintang Selatan (LS), 102,72 Bujur Timur (BT).
Gempa Bengkulu Selatan masuk kategori gempa dangkal. Berada pada kedalaman 27 kilometer, berjarak 31 km Barat Daya Bengkulu Selatan.
BMKG menganalisis, gempa dangkal di Bengkulu Selatan, tidak berpotensi tsunami. Masyarakat diminta tenang, namun tetap waspada terhadap gempa susulan.
Di Jawa Timur gempa Tuban masih terus mengguncang wilayah yang berpusat di utara Pulau Jawa, dekat perairan Pulau Bawean.
Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim berdasarkan analisis BMKG mencatat, sampai Sabtu petang pukul 18.00 WIB, gempa Tuban tercatat sudah mencapai 182 kali susulan.
Lokasi gempa Tuban masih di areal yang sama degan gempa pertama pada Jumat siang pukul 11.22 WIB yang berkekuatan Magnitudo atau M6,1.
Hasil perkembangan kaji cepat BPBD Jatim, gempa susulan 182 kali, dengan lokasi 132 kilometer (km) Timur Laut Tuban.
Sebaran gempa Tuban, dari catatan BMKG, berada di perairan Laut Jawa, sebelah utara Pulau Jawa, di wilayah sekitar Pulau Bawean.
Bahkan gempa susulan yang mencapai 187 kali, hasil analisa BMKG juga tercatat tiga kali dengan pusat gempa di Pulau Bawean sendiri.
Dari 182 kali gempa susulan tersebut, gempa Tuban yang terbesar pada Jumat sore pukul 15.52 WIB, 22 Maret 2024, mencapai M6,5 yang getarannya terasa sampai Jawa Barat di Indramayu dan Cirebon.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.