SUARA CIREBON – Terungkap riwayat Grandmax, kendaraan yang mengalami kecelakaan maut di Km 58 Tol Jakarta Cikampek pada Senin 8 April 2024 atau H-2 lebaran.
Penjelasan Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, menyebutkan bagaimana riwayat Grandmax dalam kecelakaan maut di Km 58 Tol Cikampek, sempat bergonta-ganti pemilik.
Bahkan Grandmax yang 12 penumpangnya tewas terbakar dalam kecelakaan maut di Km 58 Tol Cikampek, juga sempat dua kali diblokir.
Salah satu korban tewas yang merupakan sopir Grandmax, Ukar Karmana (56 tahun), warga Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, merupakan pemilik keempat.
“Dari riwayat yang kami telusuri dari Grandmax, sudah empat kali gonta-ganti pemilik dan dua kali diblokir,” tutur Aan Suhanan.
Dari empat kali gonta-ganti pemilik, Grandmax tersebut sudah tiga kali balik nama. Terakhir kemudian berganti dengan nama sesuai Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) atas nama Yanti Setiawan Budidarma, beralamat di Jln Duren Sawit, Utan Kayu, Jakarta Timur.
Grandmax tersebut, bernomor polisi B 1634 BKT. Belakangan, setelah ditelusuri dari alamat sesuai STNK, ternyata nama Yanti Setiawan Budidarma menjadi misteri.
Sebab, di alamat sesuai STNK di Jl Duren Sawit, hanya ada nama seorang pria Setiawan Budidarma. Tanpa ada nama Yanti di depannya.
Hal mengejutkan, Setiawan Budidarma ternyata mengaku tidak pernah memiliki mobil jenis Grandmax. Ia juga tidak mengenal sosok Yanti, dan pihak keluarga tidak ada yang memiliki nama tersebut.
Seperti diketahui, dalam kecelakaan maut di Km 58 Tol Cikampek atau Tol Japek, rupanya aparat kepolisian memperoleh tambahan tugas penyelidikan baru.
Polisi kini dihadapkan pada masalah pengungkapan sosok Yanti yang tercatat di STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) sebagai pemilik Daihatsu Grandmax dalam kecelakaan maut di Km 58 Tol Cikampek.
Nama Yanti sebagai pemilik Grandmax dalam penyelidikan insiden kecelakataan maut di Tol Cikampek pertama diungkap Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
“Pemilik Grandmax, berdasar catatan STNK bernama Yanti Setiawan Budidarma. Warga Jln Duren Sawit, Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur,” tutur Kapolres Wirdhanto.
Grandmax sendiri, tercatat dengan nomor polisi (nopol) B 1635 BKT. Polres Karawang menemukan nama Yanti berdasar catatan di STNK.
Namun belakangan, nama tersebut menjadi sorotan. Sebab, saat Polres Karawang berusaha menemui ke alamat Yanti, ternyata terungkap dugaan praktik kejahatan pemalsuan identitas pada STNK Grandmax tersebut.
Saat polisi datang ke Jln uren Sawit, hanya menemukan laki-laki berusia 62 tahun yang memang bernama Setiawan Budidarma.
Namun, di depan namanya tidak tertera nama Yanti. Lebih-lebih, Setiawan Budidarma yang namanya tercantum di STNK, mengaku tidak pernah memiliki mobil jenis Grandmax.
“Kalau alamatnya benar, ini rumah saya. Nama Setiawan Budidarma juga benar. Tapi tidak ada nama Yanti di depannya. Saya juga tidak pernah punya mobil Grandmax. Silakan cek dan tanya ke tetangga,” tutur Setiawan Budidarma.
Setiawan Budidarma mengaku sempat bingung, gemetaran dan ketakutan saat sejumlah anggota polisi mendatangi rumahnya di Duren Sawit.
“Saya terkejut, bingun dan ketakutan. Bahkan sampai gemetaran saat polisi datang ke rumah menanyakan identitas saya, keluarga, lalu dihubungkan dengan Grandmax yang kecelakaan di Tol Cikampek,” tutur dia.
Setiawan juga mengaku, tidak memiliki anggota keluarga yang bernama Yanti. Ia mengaku hanya pernah punya mobil, tapi sedan jenis Volvo.
“Itu juga sudah saya jual lagi. Saat itu, saya tidak balik nama. Masih pemilik lama. Silahkan cek ke tetangga. Di halaman rumah pernah memang jadi parkir mobil tetangga, tapi itu juga bukan Grandmax,” tutur Setiawan yang bingung setelah tahu amanya dicatut orang.
Dari pengakuan Setiawam Budidarma, kini kepolisian mendapatkan pekerjaan baru, yakni mengungkap sosok Yanti, yang disebut-sebut di STNK sebagai pemilik Grandmax yang mengalami kecelakaan dan 12 penumpangnya tewas terbakar.
“Kami masih akan menelusuri soal dokumen Grandmax tersebut,” tutur Aan Suhanan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.